REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membuat anak-anak rajin cuci tangan pakai sabun (CPTS) kadang menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu. Padahal, sesuatu yang sering dianggap sepele itu sangat penting untuk kesehatan dan perlu dibiasakan sejak dini.
"Mencuci tangan pakai sabun dengan benar akan mengurangi risiko terjangkit penyakit dan penularan kuman," ujar Anisa Nur Chalifah, dokter umum dari RS Permata Pamulang saat menjadi pemateri dalam acara "Hari Anak Cerdas 2016" di SDN Pejaten Timur 20, Jakarta, Selasa (11/10).
ASTRA Infralog Edukasi Siswa Lewat Hari Aksi Cerdas
Pada kegiatan CSR yang diselenggarakan PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) bersama anggota ASTRA Infralog lainnya itu, Anisa membeberkan bahaya jika cuci tangan tak dilakukan dengan benar. Apabila kurang bersih atau asal-asalan, anak berisiko terkena diare, cacingan, tertular batuk, hingga penyakit serius lain.
Apalagi, setelah bermain biasanya tangan anak akan kotor dan lengket. Meski tak terlihat, kontak dengan benda-benda tak higienis sangat berisiko membawa kuman penyebab penyakit.
Supaya itu tak terjadi, Anisa mengajak seluruh masyarakat untuk selalu cuci tangan dengan benar pada waktu yang tepat. Sebelum dan sesudah makan, setelah bermain, setelah buang air, dan sebelum tidur termasuk sejumlah waktu yang disarankan.
Orang tua, kata ia, semestinya memberikan teladan terlebih dahulu karena anak selalu mencontoh apa yang terlihat. Memakai cara unik juga bisa jadi pilihan supaya anak tak enggan mencuci tangan.
"Metode asyik dan mudah diingat misalnya pakai lagu, lewat dongeng, atau menempel poster bergambar menarik tentang cuci tangan di rumah," tutur Anisa yang memutarkan lagu It's Time to Hand Hygiene untuk mengajak para murid sekolah dasar belajar CTPS sambil berjoged.