REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agar anggota keluarga tidak cepat merasa bosan saat harus melakukan ritual keluarga tanpa televisi, maka ruang keluarga harus dirancang senyaman mungkin. Sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik dan kenyamanan ruangan dipengaruhi oleh penataan furnitur.
“Sesuaikan dengan cermat setiap furnitur yang akan digunakan dengan besaran ruang. Ruang akan terasa sesak saat penataan dilakukan berlebihan, baik secara ukuran, bentuk, atau pemilihan warna,” ujar arsitek dan desainer interior dari Desain Dekor, EsyaRoza, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (19/10).
Sesuai namanya, ruang keluarga harus menjadi area yang menjadi pengikat keluarga. Di ruangan ini, Anda bisa menampilkan benda-benda memorabilia anggota keluarga. Memajang kaus kaki pertama sikecil, misalnya, dan menunjukkan dan mengingatkan betapa besar perhatian orang tua terhadap buah hati.
“Misalnya menampilkan karya-karya si kecil seperti lukisan atau puisi untuk keluarga, foto-foto liburan. Jadikan ruang keluarga sebagai museum yang menebar kenangan,” tambahnya.
Kenyamanan ruang keluarga juga diciptakan lewat pemilihan pernik dekorasi. Karpet yang nyaman dan bantal-bantal besar atau bean bag bisa menciptakan suasana santai dan nyaman, sehingga anggota keluarga betah berlama-lama. Anda juga bias mengganti sofa dengan daybed. Untuk warna, Anda dapat memilih warna alam,seperti tekstur kayu untuk lantai, atau batu alam.