REPUBLIKA.CO.ID, Mahmud adalah istilah yang diberikan kepada seorang wanita yang telah menjadi ibu pada usianya yang tergolong muda. Wanita-wanita tersebut harus menjadi pengurus rumah tangga dan pengurus anak mereka.
Kebanyakan mahmud belum independen dalam segi finansial atau pengelolaan keuangan mereka. Mengatur keuangan adalah tantangan bagi mereka terutama apabila kebiasaan sebelum mereka menikah tidak mendukung.
Menjadi seorang ibu rumah tangga yang bertugas mengatur keuangan keluarga memiliki tugas untuk mengatur kebutuhan pribadi, anak dan cicilan suami. Jika Anda seorang mahmud dan bingung dalam mengatur keuangan, terdapat 5 cara yang dapat Anda ikuti untuk mencapai kondisi keuangan yang stabil.
Susunlah anggaran belanja
Tentu Anda sering dihadapkan oleh situasi dimana harus mengatur seluruh kebutuhan keluarga hanya dengan uang yang diberikan oleh suami. Tantangan ini dapat Anda lewati dengan memiliki anggaran belanja setiap bulannya. Ketika memiliki anggaran yang terbatas, Anda akan lebih menyadari apa yang Anda miliki.
Menetapkan anggaran setiap bulannya akan membantu Anda untuk memastikan pengeluaran masih pada jalurnya. Rencanakan pengeluaran setiap awal bulan dan usahakan untuk tidak membeli barang yang sudah ada atau yang dapat ditunda. Anda pun harus membedakan kebutuhan dengan keinginan dan kebutuhan mana yang harus diprioritaskan. Dengan membiasakan diri mematuhi rincian tersebut, Anda akan menghindari diri dari mengeluarkan uang untuk hal percuma.
Catatlah pengeluaran dan pemasukan
Mencatat pengeluaran dan pemasukan Anda, adalah cara yang baik untuk menganalisa pergerakan keuangan. Pertama-tama, Anda dapat lebih mengontrol diri ketika mengetahui bahwa pengeluaran pada saat itu sudah hampir melewati batas. Kedua, Anda dapat mengidentifikasi jumlah biaya yang diperlukan setiap bulannya dan mengetahui secara jelas ke mana biaya tersebut dialokasikan.
Setelah mencatat cash flow, hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menyisihkan uang sesuai dengan kebutuhannya. Perhatikan rata-rata pengeluaran yang diperlukan (sebagai contoh) untuk biaya makan sehari-hari, biaya anak, biaya kesehatan, biaya cicilan bulanan. Setelah mengetahui perkiraan jumlahnya, sisihkan uang Anda berdasarkan biaya-biaya tersebut. Dengan membatasi dana yang tersedia, Anda akan lebih mudah mengendalikan diri agar tidak boros.
Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia