Ahad 27 Nov 2016 08:33 WIB

4 Etika Bisnis yang Dianggap Sudah Kedaluwarsa

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Etika berbisnis
Foto: ist
Etika berbisnis

REPUBLIKA.CO.ID, Pakar etiket mengatakan, pedoman etika bisa berubah sesuai zaman. Karena itu, seseorang perlu meninjau ulang apakah etiket tertentu masih atau tidak lagi berlaku dalam masyarakat kontemporer.

Namun, mencermati mana etika yang masih sesuai bisa menyusahkan. Untuk memudahkannya, Senning dan Barbara Pachter menulis buku The Essentials of Business Etiquette yang di antaranya mengulas etika bisnis yang dianggap telah usang berikut.

Mengawali surat dengan 'Dear Sir'

Alih-alih 'Dear Sir' atau 'Dear Madam', Pachter menyarankan untuk langsung menggunakan nama orang yang kita tuju saat mengirim surat. Jika Anda tidak mengetahui namanya, dianjurkan menggunakan sapaan non-gender seperti 'Klien yang terhormat' atau menyebut perwakilan perusahaan X.

Pria membayar makanan wanita

Dalam konteks bisnis, sebaiknya yang membayar tagihan jamuan makan adalah tuan rumah. Aturan tak tertulis ini tidak bergantung pada jenis kelamin, kecuali dalam kondisi lain seperti pertemuan pribadi atau kencan makan malam.

Perempuan memulai jabat tangan

Ada masa ketika dalam pertemuan bisnis, seorang pria harus menunggu kolega perempuan memulai berjabat tangan. Pachter mengatakan, kebiasaan ini tak lagi berlaku berdasarkan jenis kelamin tetapi didasarkan pada hierarki pangkat dan status dalam perusahaan di mana senior lebih dulu memulai.

Pria Membantu Kolega Perempuan

Dulu, pria dianggap menghargai wanita saat membantu kolega bisnis perempuan untuk mengenakan mantel, membukakan pintu, atau membawakan paket. Sekarang, etiket jadi lebih cair dan seseorang diharapkan membantu siapa saja yang membutuhkan, tak harus pria kepada wanita, dilansir dari Business Insider.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement