REPUBLIKA.CO.ID, Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami keluarga muda, apalagi di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan rumah tangga. Anda dan pasangan masih membiasakan diri dengan kehidupan dan juga tanggung jawab baru.
Koordinasi dan pengaturan keuangan pun dilakukan secara berbeda karena bila sebelumnya hanya mengatur diri sendiri, namun setelah menikah Anda dan pasangan harus sering berdiskusi untuk mengatur keuangan keluarga. Belum lagi buah hati yang tak lama kemudian hadir di tengah Anda dan pasangan.
Sering kali timbul pikiran bahwa masalah keuangan akan selesai bila Anda dan pasangan mempunyai penghasilan yang jauh lebih besar dibanding saat ini Padahal, seringkali masalah bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tetapi pada kebiasaan yang salah dalam mengelola keuangan.
Bagi Anda yang sudah tidak sabar untuk mengetahui cara mengelola keuangan keluarga yang baik, simak cara sederhana berikut ini:
Pahami portofolio keuangan Anda
Pertama, ketahui dulu penghasilan, tabungan, dana yang Anda milki serta berbagai kebutuhan pengeluran yang ada. Catat secara lengkap dan detail mulai dari biaya sewa rumah, servis mobil, belanja, makan dan minum, biaya hiburan, dan sebagainya. Tak lupa, Anda juga harus mencatat seluruh pinjaman yang masih ditanggung, mulai dari kartu kredit hingga pinjaman bank atau kredit mobil. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui berapa cicilan yang harus dibayar.
Susun keuangan atau anggaran
Rencana keuangan yang realistis membantu diri bersikap objektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa, atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.
Pikirkan lebih seksama antara kebutuhan dan keinginan
Tak jarang Anda membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu dibeli atau tidak.
Hindari utang
Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki utang konsumtif.
Meminimalkan belanja konsumtif
Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
Tetapkan tujuan finansial
Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
Rajin menabung
Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah direncanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
Berinvestasi
Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita untuk keluarga sangat tinggi. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi? Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan dengan ahli keuangan yang andal.
Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia