Ahad 26 Feb 2017 14:00 WIB

Enam Cara Kurangi Risiko Alzheimer

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Alzheimer
Foto: lifechoice.net
Alzheimer

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika menua otak sudah mulai kurang tajam, sehingga sulit untuk belajar hal-hal baru, atau mengingat peristiwa penting. Penurunan kognitif bisa menjadi signifikan, yang menyebabkan penyakit Alzheimer.

Kendati demikian, ada cara untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini. CEO Neurotrack Elli Kaplan, perusahaannya baru saja meluncurkan sebuah penilaian online yang membantu orang memahami keadaan kesehatan memori mereka. Hal tersebut dilakukan untuk belajar tentang beberapa potensi, yang dapat menurunkan risiko Alzheimer dan penurunan kognitif lebih luas.

Perusahaan ini juga menyediakan program yang dapat digunakan untuk mencegah beberapa cara penurunan kognitif. Inilah ilmu terkait cara terbaik untuk menurunkan risiko Alzheimer, dan penurunan kognitif dilansir dari laman ScienceAlert.

Perhatikan makanan yang Anda makan

Diet yang tepat dapat berkontribusi untuk menurunkan risiko penurunan kognitif, khususnya diet yang disebut diet Pikiran, singkatan dari "Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay".

Ini adalah versi hybrid dari Mediterania dan diet DASH, berfokus pada aspek yang harus dilakukan dengan otak. Berri, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan yang gelap, berdaun hijau adalah makanan pokok masyarakat, dirancang berdasarkan studi skala besar penurunan kognitif, dan berada di peringkat ketiga pada US News and World Report's annual best diet list.

Tetap aktif

Mengutip percobaan berdasarkan intervensi dan studi epidemiologi, US National Institute menemukan, olahraga juga dapat memainkan peran kunci dalam mengurangi risiko Alzheimer dan penurunan kognitif.

Program Neurotrack ini merekomendasikan latihan kekuatan, dan latihan kardiovaskular. Latihan dapat memiliki manfaat kesehatan, menambah gagasan bahwa, apa yang baik bagi jantung, dan tubuh, juga baik untuk otak Anda.

Kurangi tingkat stres

Ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara stres, dan peningkatan risiko Alzheimer dan penurunan kognitif. Sebuah studi kecil pada 2009 menemukan, dari 41 peserta dengan gangguan kognitif ringan, mereka memiliki peringkat stres yang lebih tinggi. Selain itu juga, memiliki tingkat yang lebih cepat dari penurunan kognitif.

Menjaga kebiasaan tidur yang sehat

Terlalu sedikit tidur bisa berdampak berbagai macam hal pada tubuh, dan otak. Sebuah tinjauan studi observasional 2014, menemukan bahwa kurang tidur merupakan faktor risiko penurunan kognitif dan Alzheimer.

Meskipun peneliti mengatakan perlu ada penelitian lebih lanjut ke dalam mekanisme yang tepat, mereka menyimpulkan bahwa tidur yang sehat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan otak dengan usia, dan memainkan peran kunci pencegahan penyakit Alzheimer.

Tetap aktif secara sosial

Komponen sosial menjadi bagian dari Neurotrack yang mereka bekerja keras untuk mengatasinya. Perusahaan ini memiliki rencana untuk membangun jaringan sosial internal.

Sejak diluncurkan pada Desember 2016, Kaplan mengatakan, dia akan melihat ribuan orang akan bergabung dengan kelompok Facebook pribadi untuk chatting tentang hasilnya. Ada satu kelompok di Selandia Baru yang telah mulai bertemu untuk minum kopi, setelah mereka mengambil penilaian.

Baca, bermain game, atau cara lain yang merangsang pikiran

Sepanjang garis keterlibatan sosial, tetap menstimulasi secara intelektual juga dikaitkan dengan penurunan risiko Alzheimer. Jenis stimulasi menurut National Institute on Ageing diantaranya, teka-teki silang, menghadiri ceramah, dan bermain game berbasis memori.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement