REPUBLIKA.CO.ID, Wanita memang identik dengan yang namanya belanja. Belanja memang menjadi kebutuhan wanita setiap bulannya. Rasanya hidup tanpa belanja itu “flat”. Hal inilah yang membuat banyak wanita dijuluki sebagai shopaholic.
Sepintar apapun seseorang mengatur keuangan, ia tidak akan pernah lepas dari namanya godaan untuk berbelanja. Hal ini didorong karena trend masa kini, tidak mau ketinggalan zaman, dan ingin kelihatan sama dengan yang lain. Pernahkah Anda pergi ke mal untuk belanja sepasang sepatu padahal sepatu tersebut tidak terlalu dibutuhkan? Jawabannya “ya”. Atau pernahkah Anda belanja gadget karena harganya sedang diskon padahal baru saja membeli gadget bulan kemarin? Tentu saja hal tersebut sering terjadi dalam kehidupan kita.
Mengkikis sifat shopaholic memang sulit untuk dilakukan. Apalagi jika shopaholic nya sudah tingkat tinggi. Bisa-bisa orang seperti ini akan gelisah setiap harinya, karena merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya ketika “belanja” dihilangkan dalam daftar kegiatan yang perlu dilakukan per bulannya. Kebiasaan shopaholic memang tidak bisa langsung dihilangkan begitu saja.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengendalikan sikap shopaholic. Apa saja dorongan tersebut? Simak tipsnya di bawah ini:
1. Siapkan Daftar Belanja
Untuk mengendalikan diri dari nafsu belanja, daftar belanjaan merupakan hal utama yang perlu dipersiapkan. Berusahalah untuk membelanjakan hanya yang tertera pada daftar belanjaan dan jangan sekali-sekali melenceng. Kalaupun muncul hasrat untuk belanja barang lain, pastikan barang tersebut merupakan kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan.
2. Mengunjungi Beberapa Tempat
Pengeluaran akan semakin bertambah kalau semakin banyak tempat atau area perbelanjaan yang dikunjungi. Untuk mengurangi pemborosan, cukup mengunjungi beberapa tempat yang menawarkan sejumlah barang yang Anda butuhkan. Dengan demikian, nafsu belanja pun semakin lama semakin berkurang.
3. Berikan Uang Jajan Untuk Diri Sendiri
Setelah mengalokasikan semua pengeluaran untuk belanja kebutuhan sehari-hari, membayar listrik, telepon, air, membayar uang sekolah anak, menyisihkan uang untuk ditabung, dan membayar cicilan kendaraan bermotor maupun KPR, Anda bisa menyisihkan setidaknya Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu untuk diri sendiri. Anda bisa menggunakan uang ini untuk membeli apa saja yang diinginkan.
Misalnya, Anda ingin membeli buku resep masakan, baju, atau membeli peralatan make up. Intinya, Anda harus bisa memaksimalkan uang ini agar cukup untuk satu bulan ke depan.
4. Belajar Katakan “Tidak” Pada Diskon
Diskon merupakan musuh terberat saat mulai membiasakan diri untuk tidak bersikap konsumtif. Besarnya diskon di mal bisa membuat Anda semakin ingin membeli semuanya. Apalagi kalau adanya pemberian diskon tambahan untuk minimal pembelanjaan 3 item. Wah, bisa gawat kalau sudah seperti ini.
Kalau sedang berada di mal, hindari untuk melihat kesana-kemari, apalagi yang namanya melihat diskon. Tutup mata Anda dan katakanlah dalam hati secara tegas “tidak”. Tindakan seperti ini senantiasa akan membuat diri terbiasa, sehingga sifat shopaholic bisa terkikis sedikit demi sedikit.
5. Memakai Uang Tunai
Sewaktu bepergian ke mal, bawalah uang tunai secukupnya. Kalaupun ingin membawa uang tunai berlebih, usahakan jumlahnya tidak lebih dari Rp 300 ribu. Jadikan uang lebih ini sebagai uang untuk motif berjaga-jaga bukan malah untuk menghabiskannya. Dengan demikian, nafsu belanja Anda bisa berkurang.
6. Hindari Kartu Kredit
Kartu kredit memang memudahkan kita ketika ingin bertransaksi. Namun, keberadaan kartu kredit cenderung membuat kita bersikap shopaholic. Bagaimana tidak, apapun bisa kita beli hanya dengan kartu kredit. Masalah pembayaran, bisa dilakukan di akhir bulan. Ingatlah, untuk menghindari nafsu belanja, sebaiknya tinggalkan kartu kredit di rumah dan bawalah uang cash secukupnya.
7. Berteman Dengan Orang Yang Hemat
Lingkungan sekitar cenderung mempengaruhi kita dalam bertindak, termasuk saat menghabiskan uang. Agar Anda bisa menghemat penghasilan per bulannya, bertemanlah dengan orang yang hemat. Berteman dengan orang seperti ini bisa langsung mempengaruhi pola hidup kita. Dengan demikian, nafsu belanja bisa hilang seiring berjalannya waktu.
Nafsu belanja sebenarnya datang dari dalam diri kita sendiri. Untuk bisa menghilangkannya, Anda juga memulainya dari dalam diri sendiri. Pilih berubah atau tetap bersikap shopaholic?
Artikel ini merupakan kerja sama antara Republika.co.id dan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia.