REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Psikiater Departemen Kesehatan Jiwa Masyarakat Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan (Grogol) Jakarta, Nova Riyanti Yusuf mengatakan, setelah libur Lebaran memang dibutuhkan waktu untuk kembali beradaptasi beraktivitas maupun bekerja.
"Dibutuhkan waktu yang tidak lama kok untuk kembali beradaptasi. Tapi memang untuk memulainya lagi akan terasa berat," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (2/7).
Ia menjelaskan, terasa berat karena ada pikiran negatif bahwa kembali bekerja akan menderita, akan banyak kejar deadline. Untuk mengatasinya, kata dia, yang perlu ditenangkan adalah pikiran sendiri. Ia memberikan beberapa tips agar bisa kembali bekerja dan beraktivitas normal seperti biasanya "Pertama, just do it (lakukan saja). Hidup dengan bekerja adalah realistis bukan sesuatu yang tidak realistis," ujarnya.
Kedua, kebiasaan-kebiasaan positif selama bulan puasa terus dijalankan misalnya rajin sholat, tadarus, dan lain-lain. Ini karena spiritualitas yang meningkat juga ikut meningkatkan mentalitas saat menghadapi tantangan hidup sehingga tidak mudah down.
Selain itu, seseorang bisa menggunakan pembangkit semangat atau mood booster tetapi bukan dengan perantara orang lain atau teman. Karena, kata dia, teman juga belum tentu memiliki mood untuk bekerja.
Ia menyebut pembangkit semangat itu bisa dengan manipulasi pikiran sendiri. Hal itu seperti menghindari pikiran-pikiran negatif. Sugesti diri bahwa proses adaptasi yang dirasa tidak mudah dan pada waktunya akan kembali adaptif dengan pola kerja seperti sebelum bulan Ramadhan. Terlebih kalau kantornya ada target, kata dia, maka tidak ada waktu lama untuk adaptasi sehingga pasti akan terbawa arus untuk memenuhi target.
"Tetapi kalau kantornya santai-santai, ya seminggu saja sudah kembali seperti sedia kala," katanya.
Baca juga: Libur Lebaran Usai Jadi Berat Mulai Kerja? Ini Penyebabnya