Jumat 22 Dec 2017 07:04 WIB

Trik Merawat Batik dari Barli Asmara

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja Seraci Batik Betawi menjemur kain batik bermotifkan khas budaya Betawi.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Pekerja Seraci Batik Betawi menjemur kain batik bermotifkan khas budaya Betawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batik sudah menjadi bagian dari keseharian orang Indonesia. Bila dulu batik hanya dipakai untuk acara-acara resmi atau formal, kini batik dikenakan dalam berbagai kesempatan.

Nah makin banyak dan seringnya orang pakai batik, tentu saja mereka juga harus tahu bagaimana merawatnya. Perancang busana Barli Asmara mengatakan dalam memilih batik jangan katakan batik itu bagus atau jelek. Batik memiliki nilai masing-masing.

Bahan yang digunakan pun bervariasi. Ada yang pakai bahan viscose, sutra, dobby dan lainnya. Yang utama dalam merawat batik adalah jangan gunakan parfum karena akan rusak. "Jangan gunakan parfum di baju. Sebelum cuci hilangkan parfumnya," tambahnya dalam peluncuran mesin cuci khusus hijab dan batik dari Electrolux, belum lama ini.

Ia juga menyarankan agar batik tidak bersentuhan dengan perhiasan yang mudah luntur.

Menurut selebaran resmi yang dibuat oleh Electrolux, tips mencuci batik ada empat langkah. Pertama, jika mencuci batik yang pertama kalinya, sebaiknya rendam batik terlebih dahulu dalam air hangat. Ini untuk memastikan tidak ada sisa pewarna yang dapat luntur nantinya. Setelah tahapan ini baru batik dapat dicuci dengan menggunakan mesin cuci.

Kedua, pisahkan proses mencuci antara batik berwarna terang dengan yang gelap. Ketiga, disarankan menggunakan deterjen khusus batik atau sampo. Pilih program mencuci untuk kain halus (delicate) atau mencuci batik jika ada.

Matikan program pengeringan dan pemanas (heater) karena merusak warna pakaian. Keempat, hindari menjemur batik dibawah sinar matahari langsung. Lapisi dengan kain bersih saat menyetrika batik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement