REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir-akhir ini pamor brokoli sebagai sayuran yang kaya manfaat makin dikenal. Brokoli memiliki kandungan sulforaphane yang menurut penelitian berguna untuk mengontrol gula darah dan anti kanker.
Dikutip dari laman Science Alert, menyantap brokoli dalam bentuk sayur jauh lebih bermanfaat ketimbang mengonsumsi dalam bentuk pil suplemen. Karena alasan itulah sekelompok ilmuwan asal Cina meneliti bagaimana cara terbaik mengolah brokoli sebelum dikonsumsi.
Mengolah brokoli dengan cara direbus atau dipanggang dalam microwave dapat mengurangi kandungan gizi yang ada pada brokoli. Bahkan jika proses pengolahan itu hanya sebentar. Ini karena nutrisi dalam brokoli sangat sensitif terhadap temperatur tinggi.
Ilmuwan menyebut cara terbaik makan brokoli adalah dengan memakannya mentah-mentah. Namun itu tentu saja cara yang tidak disukai oleh banyak orang. Setelah melakukan serangkaian penelitian, diketahui cara terbaik mengolah brokoli adalah dengan memotongnya dan mendiamkan selama sekitar 90 menit. Setelah itu, barulah brokoli digoreng sebentar dengan metode stir frying.
Stir frying adalah cara menggoreng yang biasa diterapkan pada kuliner Cina. Minyak yang digunakan sangat sedikit dan bahan makanan dimasukkan saat minyak sudah benar-benar panas. Metode ini sangat populer sebagai cara masak sehat untuk mengolah sayuran, daging, dan ikan.
"Kandungan sulforaphane pada brokoli yang didiamkan lalu digoreng 2,8 kali lebih banyak daripada brokoli yang langsung digoreng setelah dipotong," demikian publikasi penelitian yang dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry itu.
Mendiamkan selama 90 menit memang cukup menyita waktu sehingga para peneliti merekomendasikan waktu setidaknya 30 menit. Jeda ini dianggap cukup bagi brokoli untuk menyusun kandungan sulforaphane hingga mencapai level maksimal.