REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memilih kasur untuk tidur ternyata tidak mudah. Salah memilih bisa berakibat membuat istirahat tidak nyaman, malah bisa menyakiti bagian belakang tubuh, mulai dari punggung, pinggang, hingga leher.
Biasanya pembeli ketika memilih kasur akan mendatangi toko dan melihat-lihat mana yang cocok. Kemudian pembeli akan mencoba dengan duduk di bagian pinggir kasur, sambil menimbang-nimbang keempukannya.
Padahal, pendiri MIMPI, perusahaan rintisan teknologi dan gaya hidup untuk kamar tidur, Frank De Witte, menyatakan cara umum yang dilakukan di Indonesia itu sangat salah. Ketika membeli kasur, jangan hanya mencoba duduk di pinggiran kasur. Sebab, cara itu tidak menunjukkan keseluruhan kasur.
"Bagian pinggir ini sangat berbeda dengan bagian tengah, kalau hanya mencoba bagian pinggir apalagi cuma duduk, ini salah. Tidak mencerminkan kasur secara keseluruhan," ujar pria asal Belgia itu.
Frank menyarankan, ketika membeli kasur sebaiknya mencoba dengan tidur di bagian tengah-tengahnya. Sebab, bagian tersebut yang nantinya akan digunakan untuk tidur setiap hari.
Selain itu, Frank pun menyarankan membeli kasur tanpa adanya spring atau pegas. Kebanyakan orang Indonesia tergiur dengan kasur spring yang terkesan empuk dan memiliki daya lontar ketika di atasnya.
Kasur dengan pegas justru menyimpan kumanlebih banyak. Pegas dalam kasur, membuat ruang kosong yang diisi udara. Sehingga debu yang memicu kuman bisa hidup di dalamnya.
Apalagi, kasur spring memiliki pegas yang cenderung akan mengendur ketika semakin sering dipakai. Ketika pegas mengendur, maka kenyamanan pun akan berkurang dan justru membuat tubuh tidak nyaman beristirahat.