Selasa 20 Mar 2018 12:50 WIB

Trik Jadi Jutawan di Usia 30-an

Berwirausaha, fokus ke bisnis, dan investasi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Pebisnis
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Pebisnis

REPUBLIKA.CO.ID, Menjadi jutawan atau miliuner di usia 30-an tidak lah mudah, kecuali Anda memang berasal dari keturunan keluarga kaya raya. Anda mungkin memiliki sejumlah tabungan, namun jika Anda membuang banyak uang untuk berfoya, kekayaan bersih Anda tetap saja masih sebatas mimpi.

 

Bagaimana caranya menjadi orang kaya pada usia 30-an? Berikut tips terbaik untuk Anda, dilansir dari Travel and Leisure.

Berwirausaha

Wirausaha sangat dihargai di mana pun, namun sering diabaikan anak muda. Mereka lebih senang menjadi karyawan atau pekerja ketimbang memulai usaha sendiri.

Grant Sabatier, pendiri Millennial Money mengatakan pada mulanya ia bekerja paruh waktu sebagai agen pemasaran digital. Sembari bekerja, dirinya membangun jaringan dan merintis usaha sendiri dengan membuatkan situs atau website untuk firma-firma hukum dan akhirnya meraup keuntungan hingga 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp 714 juta hanya setelah dua bulan berwirausaha.

Sabatier pun mengabdikan diri sepenuhnya membesarkan usaha dan mengurangi sebagian besar waktu luang untuk berpesta dan bersantai. Dalam setahun, dirinya sudah menghasilkan 300 ribu dolar AS atau Rp 4,2 miliar. Ia akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan paruh waktunya dan fokus membesarkan usaha sendiri. Pengusaha muda ini menyarankan kaum milenial profesional harus mencari sebanyak mungkin sumber pendapatan baru di luar pendapatan pokok pekerjaan.

Fokus ke bisnis dan terus belajar

Sabatier mengatakan menjadi jutawan atau miliuner di usia muda harus memiliki semangat jangan cepat puas dengan prestasi hari ini. Oleh karena itu dirinya menjauh dari media sosial, berhenti berlangganan Netflix, dan fokus membangun bisnis.

"Anda harus rela menghabiskan banyak waktu untuk berusaha dan belajar mengembangkan diri. Baca buku bisnis, dengarkan podcast, ikuti berbagai kursus daring (online) gratis ketimbang menonton," katanya.

Pria ini mengakui dirinya kehilangan banyak kesempatan untuk bergaul dan nongkrong dengan teman-teman di saat usianya masih 20-an. Dia lebih banyak menghabiskan waktu bekerja dan melakukan banyak perjalanan untuk belajar. Akan tetapi, lama kelamaan Sabatier bisa menemukan kembali keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi setelah mulai mengenyam sukses.

Penghasilan untuk diinvestasikan, bukan dihabiskan

Hanya karena Anda bisa menghasilkan banyak uang, bukan berarti Anda pandai mengaturnya. Sabatier menilai seseorang minimal perlu menginvestasikan atau menabung 5-15 persen penghasilannya.

"Jika bisa menekannya 25-50 persen, kelak di masa tua Anda akan melihat jerih payah Anda begitu dramatis dan mengagumkan," katanya.

Tentu saja ini membuat Sabatier harus melakukan penghematan di sana sini. Dia melihat hemat sebagai sebuah kesempatan hidup lebih baik, bukan sebuah pengorbanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement