Rabu 04 Apr 2018 05:55 WIB

Pertimbangkan 3 Hal Ini Sebelum Ajukan Kredit Kendaraan

Disarankan untuk menggunakan fasilitas kredit leasing agar persyaratan tidak rumit.

Ada banyak cara memiliki kendaraan, salah satunya dengan kredit.
Foto: dok Republika
Ada banyak cara memiliki kendaraan, salah satunya dengan kredit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zaman sekarang memiliki kendaraan bermotor sepertinya bukan menjadi masalah besar lagi. Anda sudah tidak diharuskan untuk membeli kendaraan bermotor dengan membayar penuh atau tunai.

Hal tersebut karena sudah tersedianya fasilitas kredit bagi Anda yang ingin segera memiliki kendaraan bermotor, tapi terkendala biaya. Fasilitas ini hanya mengharuskan Anda untuk membayar uang muka berikut cicilan pertama.

Fasilitas kredit sendiri terbagi atas dua jenis, yakni kredit yang ditawarkan bank dan kredit yang ditawarkan leasing. Sebelum mengajukan kredit, tentunya Anda harus memahami peraturan-peraturan yang berlaku di keduanya karena memang terdapat perbedaan di antaranya.

Jika menginginkan kredit dengan persyaratan yang tidak rumit, Anda disarankan untuk menggunakan fasilitas kredit leasing. Akan tetapi, setiap kelebihan tentunya dibarengi dengan kekurangan sehingga Anda harus benar-benar paham mengenai apa saja yang harus Anda pahami sebelum mengajukan kredit kendaraan.

photo
Jual beli atau kredit mobil (ilustrasi).

Down Payment

Down payment atau yang biasa disebut uang muka atau DP adalah hal yang harus Anda perhatikan dan pahami sebelum mengajukan kredit. Jika Anda ingin menggunakan fasilitas kredit dari bank untuk membeli kendaraan roda dua, Anda diharuskan untuk membayar minimal 25 persen hingga 30 persen dari total biaya. Sementara untuk kendaraan roda empat, Anda harus membayar 20 persen dari total biaya.

Peraturan penerapan uang muka juga mempertimbangkan keperluan Anda, yakni apakah Anda menggunakan untuk urusan pribadi atau dengan keperluan produktif. Urusan pribadi berarti Anda menggunakannya semata-mata untuk keperluan Anda sendiri.

Sementara urusan produktif ialah Anda menggunakan untuk mencari uang. Contohnya menggunakan kendaraan tersebut sebagai alat transportasi umum. Peraturan ini diberlakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 43/PMK.010/2012.

Jaminan Fidusia

Jaminan fidusia adalah hal kedua yang harus Anda pertimbangkan sebelum mengajukan fasilitas kredit, baik di bank maupun leasing. Jika Anda tidak ingin kendaraan bermotor yang sedang dikreditkan diambil semena-mena oleh pihak penyedia fasilitas kredit, pastikan bahwa penyedia jasa kredit yang Anda pilih sudah terdaftar fidusia.

Jaminan fidusia adalah jaminan yang dapat diperoleh setelah Anda melakukan pembayaran. Pembayaran ini dimaksudkan agar kendaraan Anda aman dari penarikan oleh pihak bank atau leasing.

Peraturan mengenai penarikan kendaraan bermotor yang sedang dicicil tentunya sudah diatur Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2011. Peraturan ini menegaskan bahwa satu-satunya pihak yang diizinkan untuk menarik kembali kendaraan yang Anda cicil adalah pihak kepolisian bukan debt collector seperti yang marak terjadi belakangan ini.

Karena itu, pastikan bahwa penyedia layanan kredit Anda sudah mengajukan fidusia, paling lambat 30 hari setelah Anda menandatangani perjanjian kredit tersebut. Hal ini juga telah diatur Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 130/PMK 010/2012.  Dengan memastikan jaminan fidusia, itu berarti Anda telah membantu pihak kepolisian untuk mengatur sedemikian rupa aturan kredit yang diterapkan bank maupun leasing.

photo
Tentukan jenis asuransi apa yang akan digunakan untuk melindungi kendaraan dengan menimbang faktor pemakaian dan risiko.

Jaminan Asuransi

Fasilitas Asuransi juga akan lebih menguntungkan Anda saat Anda menyandang status sebagai kreditur. Dengan asuransi, Anda dapat mengajukan klaim untuk permasalahan yang Anda hadapi perihal kendaraan bermotor yang Anda cicil.

Berdasarkan kepentingannya, jaminan asuransi terbagi atas dua jenis, yakni Total Lost Only (TLO) dan All Risk. Jika Anda mengajukan asuransi jenis TLO, satu-satunya hal yang dapat Anda klaim adalah ketika kehilangan kendaraan bermotor. Akan tetapi, apabila Anda ingin mendapatkan fasilitas lebih, yakni mengklaim permasalahan lecet dan kehilangan kendaraan bermotor, Anda dianjurkan untuk mengambil asuransi jenis All Risk.

Sebelum mengajukan asuransi, tentunya Anda harus memahami beberapa hal terkait peraturannya. STNK, bukti pembelian, dan kunci kendaraan adalah hal wajib yang harus Anda serahkan sebagai pihak yang mengajukan klaim permasalahan.

Selain itu, Anda juga harus mengurus surat kehilangan dan surat blokir STNK di kantor polisi. Anda juga harus memastikan bahwa Anda melaporkan permasalahan tersebut tidak lebih dari 3 x 24 jam dari waktu kejadian permasalahan.

Jalankan Kewajiban Anda Sembari Menikmati Hak

Jadilah seorang kreditur yang bijak dalam memahami hak dan kewajiban. Lakukan kewajiban Anda dengan teratur dan pastikan bahwa Anda juga menerima hak Anda sebagai timbal-balik dari pemenuhan kewajiban.

Pastikan juga bahwa Anda telah mengetahui dan memahami seluruh pernyataan hak dan kewajiban sebelum menandatangani perjanjian kredit. Hal ini untuk menghindari adanya peraturan tambahan yang dibuat saat proses pemenuhan kewajiban sebagai kreditur.

Artikel ini kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement