Sabtu 21 Apr 2018 13:01 WIB

Empat Langkah Menjadi Diri Sendiri

Orang lain tak berhak menyusun rencana atas hidup Anda.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Remaja putri perlu diedukasi bahwa kecantikan dan kepercayaan diri tidak harus datang dari kulit putih.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Remaja putri perlu diedukasi bahwa kecantikan dan kepercayaan diri tidak harus datang dari kulit putih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jadilah diri sendiri. Anda pasti jutaan kali mendengar atau membaca ungkapan tersebut, beserta tips-tips untuk mewujudkannya. Sayangnya segala tips tersebut hanya bersifat umum.

Setiap manusia memiliki kekurangan, apakah itu banyak masalah dalam hidup, atau cacat fisik. Jika Anda berjuang melawan segala tekanan dari dunia luar, jangan mempermalukan diri sendiri. Anda hanya akan kosong jika terus merasa tertekan. Teruslah menghibur diri dan menghargai diri Anda yang sejati, sebagaimana tips dilansir dari Womanitely, Sabtu (20/4).

Atur waktu untuk diri sendiri

Anda merasa tertekan karena sederet keharusan yang ditentukan orang lain atas Anda. Contohnya, Anda diminta menjadi sarjana sebelum 22 tahun dan menemukan pekerjaan dengan gaji besar sebelum 25 tahun. Anda harus menikah sebelum 27 tahun dan melahirkan bayi pertama sebelum 30 tahun. Anda harus melakukan perjalanan keliling dunia, membeli rumah, mobil, dan melunasi utang.

Orang lain tak berhak menyusun rencana atas hidup Anda. Mengapa Anda harus hidup sesuai instruksi orang lain? Menerima saran boleh saja, tapi eksekusi akhir tetap di tangan Anda. Sebab, jika Anda menuruti orang lain dan gagal, Anda hanya merasa sangat kecewa dan semakin tertekan.

Anda berhak mengatur waktu untuk diri sendiri, bahkan untuk menikah sebelum 50 tahun dan mempunyai mobil sebelum umur 40 tahun sekali pun. Itu adalah hidup Anda. Miliki rencana sendiri dan biarkan orang lain mengetahuinya.

Cintai tubuh Anda

Anda mungkin terlahir gemuk, dan semakin langsing menjelang remaja. Ketika memasuki usia 20-an, Anda kehilangan lebih banyak bobot tubuh karena stres, terlalu banyak pikiran, hipersensitif, dan masalah keluarga. Anda menghabiskan separuh hidup Anda hanya untuk mengkhawatirkan berat badan.

Menghina tubuh sendiri salah satu masalah terbesar generasi zaman now. Orang sepertinya tidak pernah puas mengomentari tubuh siapa pun. Cukup periksa newsfeed di Facebook dan Anda akan menemukan banyak komentar, seperti "kamu gemukan ya?" "kamu kurusan ya?" "payudaranya terlalu kecil," atau "payudaranya terlalu besar."

Tidak peduli komentar orang lain tentang fisik Anda, hargai tubuh sendiri dan cintai dengan sepenuh hati. Lindungi diri Anda dan jauhi orang-orang yang mencoba membuat Anda membenci tubuh Anda.

Rangkul sifat positif dan negatif Anda

Semua orang memiliki sisi positif dan negatif. Jangan terlalu sering memikirkannya. Beberapa orang bisa mengekspresikan perasaan secara terbuka, sementara sebagian lain lebih suka menunjukkannya secara sembunyi-sembunyi.

Jika Anda menyadari sifat negatif Anda, jangan terlalu pusing memikirkannya. Sekali lagi, tidak ada manusia sempurna. Berusahalah dengan segala kekurangan Anda, dan jangan biarkan orang lain menjatuhkan Anda karena itu. Yang terpenting, jangan meremehkan diri sendiri sebab itu hanya mencegah Anda melakukan hal-hal yang Anda suka.

Orang tidak akan pernah berhenti berbicara dan mengkritik, bahkan ketika Anda sempurna sekali pun. Jadi, tetap menjadi diri sendiri dan habiskan banyak waktu bersama mereka yang menerima Anda apa adanya.

Jika seseorang memperlakukan Anda dengan buruk, itu karena Anda membiarkan mereka melakukannya. Anda membiarkan mereka masuk ke dalam hidup Anda dan perlahan merusaknya.

Lakukan apa yang membuat Anda bahagia

Apakah Anda ingin tidak mempunyai anak hingga 40 tahun, tapi takut orang lain mengira Anda mandul? Apakah Anda ingin mencoba hobi baru yang Anda yakin tidak disetujui keluarga Anda? Abaikan apa pemikiran orang lain akan Anda. Lakukan apa pun yang bisa membuat Anda bahagia dan tersenyum.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement