REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda diminta untuk menyanyi di pangggung? Biasanya respons beberapa orang mulai dari grogi, gugup, keringat dingin, jantung berdegub lebih kencang, yang paling fatal adalah tiba-tiba jadi ingin ke belakang.
Bahkan seorang trainer kawakan yang sering wira-wiri di layar kaca pun, beberapa kali harus ke kamar kecil, sebelum pengambilan gambar untuk menyanyi. Kenapa? Karena ia diminta melakukan sesuatu yang tidak dikuasai.
Menyanyi, itu bukan sekedar persoalan penampilan atau suara merdu dan enak didengar. Tetapi juga masalah nyali.
Nyali ketika tampil, maju dan melakukan hal yang terbaik yang kita miliki. Bisa jadi suara kita fals, tetapi ketika kita menyanyi dengan hati dan antusias biasanya adrenalin dalam diri kita juga bergerak memberi semangat.
Begitu pun dengan masalah perencanaan keuangan pribadi maupun keluarga. Biasanya beberapa hal, kenapa seseorang tidak punya nyali dalam mengelola keuangan dan 'membudidayakannya' adalah :
Gaji/pendapatan kecil, hanya dari 1 (satu) pemasukan
Seorang karyawan atau pengusaha pemula, biasanya terfokus pada 1 pemasukan. Sehingga ketika 1 pemasukan tersebut bermasalah, maka bermasalah juga keuangannya.
Risiko tinggi, tidak tahu 'membudidayakan' uangnya
Banyaknya kejadian penipuan ala Ponzi Scheme, padahal perusahaannya adalah perusahaan legal, membuat takut banyak orang. Ini juga yang membuat manajemen nyali seseorang menjadi ciut buat 'membudidayakan uang'-nya agar berkembang biak seoptimal mungkin.
Uang hilang, tidak bisa diambil sewaktu-waktu
Masifnya Kampanye Gemar Menabung, membuat orang-orang lebih senang menyimoan ketimbang berinvestasi. Investasi identik seperti 'Uang Hilang', padahal ada horizon waktunya, yang sebenarnya bisa kita cairkan sewaktu-waktu.
Nah, agar kita punya 'Peternakan Uang' dan memiliki motivasi 'Nyali' dalam bidang keuangan, maka perlu menyadari:
Pasar
Secara umum, ada 2 mazhab dalam mengembangbiakkan uang.
a. Jalan panjang
Berinvestasi dan mengaturnya dalam sektor riil, seperti bisnis, sirkah, properti, emas dan lainnya.
b. Jalan pendek
Berinvestasi dan mengaturnya dalam sektor pasar modal, seperti obligasi/sukuk, reksadana, saham dan lainnya.
Tinggal bagaimana kita memiliki pengetahuan tentang kedua hal di atas.
Dan 'nyemplung' ke kondisi di atas dengan mempraktikkannya adalah jalan terbaik untuk mengetes dan mengukur keefektifannya buat keuangan pribadi dan keluarga Anda.
Produk
Untuk satu bentuk pasar saja, misal pasar reksadana, ada banyak perusahaan yang 'bermain' di sana. Ada banyak variasi produk yang diluncurkan dan kita bisa belajar membandingkannya. Know your product, baik positif dan negatifnya akan membuat percaya diri dan keluarga Anda dalam mengendarainya.
Parameter
Parameter adalah ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari yang terdapat di dalam percontohan. Misalnya sebuah perusahaan Manajemen Aset mengeluarkan prospektus tentang hebatnya produk mereka. Kita bisa cek apa saja yang parameternya, bandingkan dengan Perusahaan Manajemen Aset lainnya, lihat juga tahunnya dan lainnya.
Artinya tetap mulai dari hal kecil, yang kita ketahui risikonya.
Seperti kita bernyanyi di kamar mandi, tidak ada nyali yang dipertaruhkan di sana, dan kita bisa lepas bebas dalam bernyanyi walau suara kita fals sekalipun. Tetapi akan mulai berbeda ketika kita masuk di sebuah studio karaoke kita sendiri, apalagi jika suara fals kita didengar oleh orang lain.
Tetapi agar nyali muncul dibutuhkan banyak latihan, latihan pada satu instrumen baik investasi ataupun cash flow management spesifik, praktikkan dan ukur efektivitasnya, Insya Allah nyali kita akan meningkat.
Berani menyanyi di panggung kehidupan?
Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected] SMS 0815 1999 4916.
twitter.com/h4r1soulputra
www.p3kcheckup.co