Selasa 12 Jun 2018 19:26 WIB

Ini Tips Mengelola Keuangan untuk Hindari Konflik

Berdasarkan penelitian sering kali perceraian diakibatkan salah mengelola keuangan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasangan suami istri.
Foto: Pixabay
Pasangan suami istri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sangat disayangkan bahwa uang adalah penyebab utama perceraian dewasa ini. Sementara manajemen uang yang baik tidak selalu menjadi kunci untuk kebahagiaan sebuah pernikahan. 

Ameriprise Financial melakukan studi tentang kebiasaan teratas pasangan bahagia secara finansial. Ada beberapa hal yang ditemukan oleh Ameripse Finansial, dikutip dari Fool, Selasa (12/6).

 

1. Menghasilkan uang sebagai prioritas

Mengakui pentingnya uang sangat penting untuk memperbaiki kondisi finansial dan keamanan. Setengah dari mereka yang disurvei oleh Ameriprise setuju bahwa uang adalah faktor kunci dalam kehidupan dan hubungan mereka. Lalu, meluangkan waktu untuk berbicara tentang uang dapat memperbaiki kondisi keuangan.

Selain itu, membuat rincian anggaran bisa memastikan Anda mengelola dan membelanjakannya dengan bijak. Jika Anda belum membuat anggaran, habiskan satu jam akhir pekan ini untuk membuatnya dengan pasangan Anda. Ini akan membantu memastikan memahami ke mana perginya uang Anda.

 

2. Mensinkronisasikan tujuan keuangan

Mungkin prioritas Anda dalam lima tahun ke depan adalah membeli rumah, sementara pasangan Anda bersemangat untuk menyiapkan dana kuliah untuk anak-anak. Keduanya tujuan mulia, tetapi jika Anda tidak berada di tujuan yang sama, itu sumber konflik. 

Dalam studi yang disebutkan di atas, pasangan yang paling bahagia adalah mereka yang berkomunikasi secara terbuka tentang tujuan keuangan yang sama. Meskipun tidak masalah memiliki prioritas yang berbeda, mendiskusikannya akan membantu Anda mendapatkan tempat di mana Anda mengalokasikan uang secara adil.

 

3. Terapkan batas pengeluaran

Kita semua melakukan pembelian secara teratur, apakah itu bahan bakar untuk kendaraan atau bahan makanan di pasar. Tapi, ada saatnya perlu mendapatkan persetujuan bersama untuk membeli sesuatu yang sedikit lebih mahal.

Dengan cara ini, Anda tidak perlu merasa kesal atau stres ketika yang lain menghabiskan lebih banyak uang daripada biasanya. Dalam studi Ameriprise, pasangan setuju bahwa pembelian lebih dari 400 Dolar AS rata-rata perlu didiskusikan, tetapi jangan ragu untuk menetapkan ambang batas yang cocok untuk Anda.

Jika Anda mempercayai pasangan, bisa saja menaikkannya menjadi 1.000 Dolar AS, atau mencoba untuk berhemat dan ingin menurunkannya menjadi 200 Dolar AS. Kuncinya adalah agar pasangan tetap merasa nyaman.

 

4. Membuka rekening bank bersama

Memiliki uang Anda di satu tempat tentu saja dapat membuatnya lebih mudah untuk dilacak. Hal lain yang secara finansial cenderung dilakukan oleh para pasangan adalah menyimpan uang mereka di rekening bank bersama untuk akses bersama, agar benar-benar transparan.

Meski ada banyak alasan bagus untuk memiliki rekening bank masing-masing. Misalnya, menggunakan uang bersama untuk membeli hadiah untuk pasangan, mungkin tampak tidak berarti, sedangkan membeli hadiah dengan uang sendiri adalah akan membuatnya berbeda.

Selama Anda terbuka tentang hal itu, tentu tidak ada salahnya menjaga sebagian uang Anda secara terpisah.

 

5. Berbagi beban perencanaan pensiun dan investasi

Menyiapkan uang pensiunan adalah proses seumur hidup, yang harus Anda dan pasangan selesaikan bersama. Jika Anda belum mulai merencanakan pensiun, luangkan waktu untuk duduk bersama pasangan dan memetakan beberapa tujuan.

Seperti berapa usia pensiun ideal Anda? Di mana Anda ingin hidup saat pensiun? Dan bagaimana menghabiskan hari-hari Anda? Setelah menyetujui tujuan-tujuan ini, Anda dapat bekerja untuk memperkirakan berapa banyak uang yang diperlukan untuk mencapainya dan mengembangkan rencana penghematan di sekitar itu.

Penting juga untuk berbagi tugas menginvestasikan tabungan Anda agar jumlahnya semakin banyak. Bisa jadi salah satu dari Anda cukup menghindari risiko, sementara yang lain memiliki naluri investasi yang lebih agresif. Jika itu masalahnya, Anda harus bekerja sama untuk bertemu di tengah dan berinvestasi dengan cara yang membuat Anda berdua merasa nyaman. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement