Rabu 26 Dec 2018 06:11 WIB

10 Cara Atasi Kulit Terbakar Matahari

Gejala terlalu lama terpapar matahari, misalnya melepuh, dehidrasi, dan demam.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ani Nursalikah
Berjemur di bawah sinar matahari (Ilustrasi)
Foto: Womanitely
Berjemur di bawah sinar matahari (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari bisa menyebabkan kulit terbakar (sunburn). Gejala seperti kemerahan dan rasa sakit dapat muncul dalam beberapa jam setelah berjemur.

Rasa tidak nyaman dapat terjadi hingga 48 jam setelah paparan sinar matahari. Gejala terburuk terlalu lama terpapar matahari, seperti melepuh, dehidrasi, dan demam.

Dokter kulit bersertifikat, asisten profesor dermatologi di Weill Cornell Medicine dan anggota American Academy of Dermatology, Shari Lipner mengatakan tidak ada data tentang efek jangka panjang sengatan matahari. Statistik menunjukkan mengalami lima atau lebih sengatan matahari antara usia 15 dan 20 tahun dapat meningkatkan risiko melanoma atau jenis kanker kulit yang paling mematikan 80 persen.

Meskipun penggunaan tabir surya setiap hari dapat mengurangi dua kali risiko melanoma, namun tidak akan membantu Anda sembuh setelah kerusakan terjadi. Berikut ini 10 cara mengatasi tersengat mataharidilansir di Cosmopolitan.

Hindari matahari

Berada di bawah matahari, setelah gejala sengatan matahari muncul bisa memperburuk kondisi kulit. Menurutnya pasir, air garam, dan klorin semuanya dapat memperburuk kulit bahkan meningkatkan rasa sakit dan kemungkinan infeksi.

"Jika Anda tidak dapat melepaskan diri dari pantai, maka setidaknya pakai kembali tabir surya spektrum luas dengan minimal SPF 30 ke area yang terkena dampak dan seluruh tubuh Anda yang rentan terhadap sengatan matahari. Kemudian tutupi area yang terbuka dengan pakaian. Selain itu, Anda bisa mengenakan topi lebar.

Bilas dengan air dingin

Karena banyak kulit terbakar tak hanya ditandai oleh kemerahan tapi juga bengkak. Mandi air dingin atau mandi dapat menenangkan kulit dengan mengurangi peradangan. Pilihlah sabun berbahan dasar oatmeal atau kedelai yang menenangkan.

Dinginkan dengan es batu

Letakkan es yang dibungkus handuk ke daerah yang terkena untuk pertolongan pertama. Diamkan selama lima menit, lalu aplikasikan kembali beberapa kali sehari sesuai kebutuhan.

Oleskan pelembab

Pelembab membantu menutup lapisan atas kulit yang rusak, menawarkan perlindungan dari infeksi, dan iritasi hingga kulit memperbaiki sendiri. Lipner mengatakan pengobatan topikal terbaik, sejauh ini, adalah lidah buaya.

Lidah buaya mengandung anti-inflamasi alami yang berfungsi sebagai agen pendingin. Krim hidrokortison OTC juga dibutuhkan waktu dekat, terutama jika kulit terbakar terasa gatal.

Jika Anda tidak memiliki yang di atas, periksa label pada pelembab yang Anda gunakan. Bahan-bahan seperti kedelai, oatmeal, dan ceramide akan melindungi dan menyejukkan kulit. Lupakan pelembab dengan pewangi apa pun karena dapat mengiritasi kulit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement