Senin 14 Jan 2019 14:01 WIB

Bawa Empat Barang Ini Agar Tidur Nyenyak di Pesawat

Penumpang sebaiknya menghindari paparan teknologi saat berencana untuk tidur.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Tidur di pesawat saat penerbangan panjang tak selalu mudah.
Foto: thrillist
Tidur di pesawat saat penerbangan panjang tak selalu mudah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara bising dan beragam gangguan di pesawat biasanya akan membuat penumpang sulit tertidur dengan nyenyak. Padahal sebagian penumpang mungkin membutuhkan tidur yang cukup, khususnya ketika sedang berada dalam penerbangan jangka panjang.

Kesulitan tidur nyenyak di pesawat sebenarnya bisa diatasi secara mudah dengan memanfaatkan beberapa benda sederhana. Benda-benda ini bisa dimasukkan ke dalam tas jinjing yang dibawa penumpang ke kabin pesawat.

Salah satu benda yang sebaiknya ada di dalam tas jinjing penumpang pesawat adalah kaos kaki tambahan. Kaos kaki dapat menjaga kaki penumpang tetap hangat di tengah suhu kabin yang cukup rendah dan dingin. Penumpang pesawat sebaiknya memilih kaos kaki yang tebal dan nyaman dibawa.

"Menjaga kehangatan kaki dapat membantu Anda tertidur lebih cepat dan juga menghindari kurang tidur," ujar ahli tidur Neil Robinson seperti dilansir Express.

Benda lain yang sebaiknya dibawa dalam tas jinjing agar penumpang pesawat lebih mudah tertidur nyenyak adalah masker penutup mata. Penggunaan masker penutup mata dapat menghalau cahaya yang mungkin mengganggu tidur selama penerbangan.

"Pesawat penuh dengan cahaya terang, dari lampu membaca di atas kepala hingga cahaya biru yang dipancarkan layar televisi, yag bisa memberi dampak negatif bagi tidur kita," kata Robinson.

Robinson mengatakan paparan cahaya dapat menstimulasi jalur saraf dari mata ke otak. Kondisi ini akan membuat tubuh berhenti merasa lelah sehingga tidur akan menjadi lebih sulit dilakukan.

"Menggunakan masker penutup mata akan menghalau cahaya-cahaya ini dan membantu Anda tertidur dan tetap tertidur," ujar Robinson.

Penumpang pesawat juga dianjurkan untuk membawa penutup telinga atau ear plug agar terhindar dari paparan suara bising yang mengganggu tidur. Penutup telinga penting dibawa karena ada banyak suara bising di dalam pesawat, mulai dari suara mesin, suara teriakan anak-anak, suara batuk penumpang lain, hingga suara pengumuman dari pilot.

"Ear plug dapat membantu meredam (kebisingan) ini dan mengubahnya menjadi white noise yang menenangkan," ujar Robinson.

Satu benda tak biasa yang dapat membantu penumpang pesawat untuk tertidur nyenyak adalah pulpen. Cukup banyak penumpang pesawat yang berpergian tanpa membawa pulpen. Padahal, pulpen dibutuhkan untuk mengisi formulir imigrasi bagi penumpang penerbangan antarnegara.

Bila tak membawa pulpen, penumpang biasanya akan mencari pinjaman pulpen ke penumpang-penumpang lain untuk mengisi formulir imigrasi. Tentunya hal ini dapat mengurangi waktu tidur selama di pesawat.

Yang tak kalah penting, penumpang pesawat sebaiknya menghindari paparan teknologi apa pun saat berencana akan tidur. Menonton film atau membaca dari tablet dan layar televisi pada bangku pesawat sebelum tidur mungkin tampak mengasyikkan. Akan tetapi, paparan cahaya biru dari layar perangkat teknologi dapat mempengaruhi kadar melatonin di dalam tubuh. Melatonin merupakan hormon yang memberikan rasa atau dorongan tidur.

"Dengan menghindari teknologi minimal 30 menit sebelum berencana tidur, Anda telah melakukan upaya menjamin kualitas tidur yang lebih baik," kata Robinson.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement