REPUBLIKA.CO.ID, BURSA -- Sutradara dan fotografer profesional Jay Subiakto mengajak penggemar fotografi untuk berani berkreasi. Ia mengatakan, fotografer pemula pun bisa menghasilkan jepretan yang keren sekalipun memakai kamera ponsel cerdas.
Menurut Jay, fotografi bukanlah soal teknis. Eksplorasi terhadap fitur-fitur di smartphone lebih berperan dalam menghasilkan foto bagus.
"Prinsip fotografi adalah senang. Jangan pernah takut mikirin teknis. Saya sering dengar ceramah soal fotografi yang membahas teknis. Padahal, fotografi adalah soal kesenangan dan kebebasan," kata Jay dalam acara Samsung Galaxy S10 Workshop di Bursa, Turki, Selasa.
Jay yang juga seorang penata artistik itu juga mengatakan orisinalitas adalah hal penting lain yang menentukan keren tidaknya sebuah foto. Dia mencermati, foto-foto di Instagram kualitasnya luar biasa dan lebih hebat dari yang dihasilkan fotografer formal.
"Jadi tips saya ya apa yang menarik dengan komposisi apapun bisa jadi foto yang baik, tapi esensi fotografi adalah orisinalitas," kata pria kelahiran Ankara, Turki 59 tahun lalu itu.
Di samping itu, Jay mengingatkan, narasi juga penting dalam sebuah karya. Agar bisa membuat narasi yang mendukung foto maka fotografer harus memiliki pengetahuan terhadap objek fotonya.
"Ketika ke suatu tempat maka bacalah dulu, rasakan dulu, karena memori yang ada di kepala kita itu yang penting. Lalu, cari apa yang dramatis," ujar lulusan arsitektur UI itu.
Sebagai fotografer dan sineas yang ingin praktis, Jay yang dulu mengandalkan kamera SLR belakangan lebih sering memotret dengan kamera ponselnya. Ia mengaku masih membawa kamera saku, namun jarang digunakannya.
"Untungnya kamera ponsel ada yang menyediakan mode profesional, seperti bisa atur speed, diafragma, saturasi sehingga warna-warna bisa keluar, grain bisa bagus, dan tetap tajam, cahaya terbaca. Bisa ada suasana," kata Jay yang berkesempatan mencoba Samsung Galaxy S10 dengan menjelajahi Nepal mulai dari menjajal bandara paling berbahaya di dunia, Lukla hingga memotret Gunung Sagarmatha alias Gunung Everest dari helikopter.