REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tradisi memberikan uang (angpau) kepada kerabat menjadi salah satu ciri khas Lebaran. Bisa jadi di kalangan para pekerja pemula (first jobber) masih bingung berapa jumlah dana angpau yang harus dialokasikan.
Perencana keuangan independen Oneshildt Financial Planning Mohamad Andoko menyarankan pemberian angpau didasarkan pada kemampuan pribadi. Jangan sampai angpau yang diberikan melebihi batas kemampuan.
"Tradisi tiap-tiap keluarga beda-beda. Ada yang biasa memberi angpau ada yang tidak tapi yang penting besarannya jangan dipaksakan. Jangan karena gengsi, nanti jadinya malah tidak ikhlas" kata Andoko kepada Republika.
Andoko menambahkan, alokasi dana angpau ideal berkisar antara 10-15 persen dari THR (Tunjangan Hari Raya). "Kalau nominal untuk setiap orang tinggal jumlah dananya berapa dibagi ke berapa orang yang mau diberi, dipukul rata saja," ucapnya.
Di sisi lain, Andoko menyarankan THR sebaiknya tidak dihabiskan seluruhnya. Idealnya, 20-50 persen uang THR ditabung. Ini karena umumnya mayoritas pekerja pemula belum menikah. "Jangan dihabiskan THR-nya. Kan perlu beli baju segala, jangan sampai jor-joran," ujarnya.
Selain alokasi angpau, pekerja pemula juga harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Kebutuhan itu seperti zakat, infaq, sedekah, oleh-oleh untuk keluarga, dan termasuk uang untuk orang tua.
Sedangkan untuk kebutuhan akomodasi saat Lebaran dapat diambil dari uang yang disisihkan setiap bulannya. Andoko juga menyinggung, sebagian besar pekerja pemula mudik ke tempat orang tuanya sehingga akomodasi penginapan tak perlu dirisaukan.