Pasti pernah dong menulis dan mengirimkan surat lamaran kerja (resume) ke perusahaan? Ya, surat lamaran kerja yang dilengkapi Curriculum Vitae (CV) sangat penting ketika kamu akan melamar pekerjaan di manapun. Dari situlah, pihak HRD dapat mengetahui sekilas data diri, latar belakang, maupun posisi yang akan dilamar.
Begitu sudah menebar surat lamaran kerja di banyak perusahaan, bagaimana dengan hasilnya? Lolos tahap selanjutnya atau malah enggak ada kabar sama sekali? Kalau justru nihil atau tidak ada panggilan untuk psikotes maupun wawancara, coba deh instropeksi. Mungkin saja ada kesalahan yang kamu lakukan saat menulis resume.
Sejatinya, dari surat lamaran kerja yang kamu kirim, pihak perusahaan khususnya HRD ingin melihat cara penulisan, gaya bahasa, ataupun caramu menyampaikan profil dan posisi yang dilamar dalam bentuk tulisan. Resume dan CV dapat menjadi pertimbangan HRD untuk menerimamu.
Jadi usahakan dalam menulis surat lamaran kerja maupun CV, hindari kesalahan-kesalahan yang justru akan mengubur impianmu untuk bekerja di perusahaan tersebut. Berikut beberapa kesalahan fatal yang kerap ditulis dalam sebuah surat lamaran kerja, antara lain:
Baca Juga: Anda Lebih Cocok Jadi Bos atau Karyawan? Cek 8 Tanda Ini
1. Kata “Jujur”
Penggunaan Kata "Jujur"
Menunjukkan kejujuran tidak harus menuliskannya dalam sebuah resume. Ini malah akan nampak mencurigakan. Kelihatannya kamu seperti sedang menutupi sesuatu. Kalau memang kamu orang yang jujur, nantinya akan terlihat sendiri kok pada saat diterima bekerja. Jadi lebih baik hindari kata ‘jujur’ pada resume atau CV kamu.
2. Mengaku Pekerja Keras
Pekerja Keras
Kata-kata lain yang banyak ditulis pelamar kerja di resume atau CV adalah kamu seorang pekerja keras. Tidak salah sih karena biar lebih meyakinkan, supaya dilirik, dan lolos ke tahap selanjutnya.
Akan tetapi, mencantumkan kata-kata pekerja keras dalam resume, justru akan menunjukkan bahwa kamu selalu memperhitungkan kerja yang selama ini kamu lakukan atau selesaikan. Kamu bisa dicap tidak ikhlas dalam bekerja.
Setiap perusahaan pasti ingin merekrut karyawan dengan tipe pekerja keras. Namun tidak mesti dituliskan di resume. Akan lebih memalukan bila faktanya nanti ketika diterima bekerja, ternyata kamu bukan pekerja keras.
3. Mampu Bekerja dengan Tim
Mampu Bekerja dengan Tim
Dalam lingkungan kerja, kamu tidak akan bekerja seorang diri. Biasanya masuk dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan perusahaan. Akan tetapi, kata-kata ‘mampu bekerja dengan tim’ bisa kamu ganti dengan kata ‘mampu beradaptasi dengan orang lain.’ Ini akan lebih meyakinkan pihak perusahaan.
Baca Juga: 9 Alasan Kenapa Terlalu Baik Bisa Merugikan Anda Saat di Kantor
4. Mampu Bekerja di Bawah Tekanan
Mampu Bekerja di Bawah Tekanan
Awalnya mungkin kamu menuliskan poin ini karena percaya diri bahwa kamu mampu mengatasi semua masalah dalam pekerjaan. Tapi apakah benar demikian? Kamu tidak akan menyangka, kalau nantinya mendapat tumpukan tugas dan diberi deadline singkat. Hal ini tentu akan membuat dirimu tertekan.
Jadi sebaiknya hindari penggunaan kata-kata tersebut, karena ada hal yang tidak dapat diprediksi ke depannya. Lalu tidak menjamin kamu akan mampu menghadapinya.
Sebagai gantinya, kamu bisa menuliskan “saya dapat bekerja secara maksimal dan akan berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan.” Kata-kata ini lebih profesional dan lebih nyaman saat dibaca.
5. Ambisius dalam Bekerja
Ambisius dalam Bekerja
Hati-hati menuliskan kata ambisius dalam bekerja atau menyebut kamu seorang yang ambisius dalam bekerja di resume. Bisa jadi kamu dianggap tipe orang yang mempunyai keinginan besar dan kuat untuk mencapai sesuatu, meskipun harus menghalalkan segala cara. Alangkah baiknya jika tidak disebutkan dalam resume, kendati ambisius tidak selalu buruk.
6. Kamu Seorang yang Perfeksionis
Perfeksionis
Sifat perfeksionis sebenarnya perlu agar pekerjaan yang diberikan rampung sempurna. Namun, tidak efektif jika kamu harus meneliti berulangkali dan hanya fokus pada satu tugas. Sedangkan masih ada tugas lainnya yang harus dikerjakan.
Tidak selamanya pekerjaan yang sempurna adalah yang dikerjakan secara benar 100%. Ada kalanya pekerjaan yang perfek adalah pekerjaan yang diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Jadi sebaiknya tidak perlu menuliskan kata-kata perfeksionis ya.
Lugas, Jujur, dan Apa Adanya
Dalam menuliskan resume, langsung to the point, tidak basa basi. Paling penting juga memberikan informasi mengenai dirimu secara jujur dan apa adanya. Tidak perlu berlebihan, tapi bikin semenarik mungkin tanpa melakukan kesalahan agar dilirik HRD. So, semangat buat kamu yang sedang mencari pekerjaan.
Baca Juga: Tempat Kursus Online Ini Bisa Meningkatkan Skill Bahasa Inggris dan Karir Kamu