Sabtu 13 Jul 2019 09:43 WIB

Biaya Kuliah Mahal? Ini 7 Cara Mencari Dananya

Biaya kuliah masih tergolong tinggi sehingga sering menjadi beban orang tua.

Rep: cermati/ Red:
Biaya Kuliah Mahal? Ini 7 Cara Mencari Dananya
Biaya Kuliah Mahal? Ini 7 Cara Mencari Dananya

Pendidikan menjadi sebuah kebutuhan penting bagi seseorang dalam mempersiapkan masa depan. Sayangnya biaya pendidikan yang mahal sering menjadi kendala untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Apalagi kalau sudah menamatkan sekolah menengah, dan ingin meneruskan ke bangku kuliah. Kebutuhan duitnya bisa lebih banyak lagi.

Sebenarnya permasalahan biaya kuliah ini bisa diatasi apabila Anda atau orangtua memiliki rencana keuangan yang baik. Menyisihkan 10-20% dari gaji sebulan untuk anggaran pendidikan. Cara ini disebut investasi sumber daya manusia jangka panjang melalui pendidikan. Mahal sih, tapi manfaat dari pendidikan bisa dirasakan oleh anak Anda di masa depan. 

Jika anak Anda atau Anda sendiri ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, berikut adalah 7 cara yang dapat membantu biaya kuliah:

Baca Juga: Asuransi Pendidikan : Penjelasan dan Cara Memilihnya

 

1. Beasiswa

beasiswa

Beasiswa untuk Mendaftar Perguruan Tinggi 

Jika anak Anda atau Anda adalah seorang murid berprestasi di sekolah, maka ada banyak program beasiswa menanti. Yang diperlukan hanyalah mencari tahu informasi mengenai program-program beasiswa dan mempersiapkan diri untuk tes seleksi.

Tentu saja ini merupakan sebuah keuntungan bagi Anda maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan beasiswa. Anda bisa mengenyam pendidikan gratis, dan perguruan tinggi tersebut memiliki murid berprestasi yang dapat mengharumkan almamater.

Ada banyak lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa, yakni:

1. Perguruan Tinggi

Setiap universitas selalu memiliki anggaran khusus saat penerimaan mahasiswa baru. Mereka memiliki seleksi ketat bagi penerima beasiswa.

2. Lembaga Pemerintahan

Beasiswa yang dikeluarkan oleh pemerintah termasuk beasiswa dari berbagai instansi, seperti Kementerian Keuangan lewat beasiswa LPDP, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan masih banyak lainnya.

3. Lembaga Swasta

Beasiswa dari lembaga swasta umumnya mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan memberikan uang saku bulanan pada mahasiswa.

4. Yayasan Pendidikan

Ada penyalur beasiswa yang langsung jatuh ke tangan mahasiswa atau bekerja sama dengan pihak perusahaan.

5. Beasiswa Non-Formal

Beasiswa ini berasal dari aktivis atau donatur yang memberikan bantuan studi kepada individu yang dianggap layak, misalnya saja dari konglomerat atau pengusaha sukses. 

Untuk mendapatkan beasiswa, seseorang harus memiliki nilai akademik baik, serta menjalani proses seleksi ketat dan bertahap. Beasiswa kebanyakan ditujukan bagi mereka yang pandai dalam studinya. Selain itu, prestasi non-akademik pun bisa jadi bahan pertimbangan untuk bisa lolos seleksi.

Adapula beasiswa yang mengacu pada keahlian tertentu. Program seperti ini fokus pada motivasi dan kelebihan Anda. Umumnya, seleksi beasiswa mengharuskan Anda untuk menulis esai singkat sesuai permintaan penyelenggara program.

2. Tabungan Pendidikan dan Asuransi

Tabungan Pendidikan Anak

Menabung untuk Biaya Kuliah 

Tabungan pendidikan adalah sebuah produk perbankan yang memiliki ketentuan jumlah dana, serta bunga yang telah ditetapkan. Tabungan seperti ini sangat terjamin karena mengikuti aturan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Untuk merencanakan tabungan pendidikan, Anda harus menabung dalam jangka menengah dan panjang.

Biasanya tabungan pendidikan berjangka waktu 2 hingga 10 tahun tergantung pilihan Anda. Durasi ini bisa diperpanjang sesuai persetujuan. Tabungan pendidikan tidak memiliki suku bunga yang tinggi, sebab prinsipnya hanya membantu mengalokasikan uang Anda.

Sementara asuransi pendidikan memiliki sistem yang sama dengan tabungan pendidikan. Anda harus menabung dalam jumlah tertentu. Bedanya, produk keuangan asuransi berupa unit link. Jadi investasi ini tidak dijamin oleh LPS. Nilainya pun bisa turun dan naik tergantung nilai pasar saham. Sifat asuransi pendidikan adalah ‘high risk, high return’ karena risikonya tinggi; keuntungan yang didapat cukup menggiurkan. Uang akan cair dalam jangka waktu yang ditentukan dan nilainya bisa lumayan besar.

3. Kredit Tanpa Agunan

KTA

Biaya Kuliah dari Pinjaman KTA

Kredit Tanpa Agunan atau KTA adalah salah satu cara instan untuk memperoleh biaya pendidikan. Produk KTA memungkinkan Anda untuk meminjam modal kerja, biaya rumah tangga, bahkan biaya pendidikan. Keuntungan dari KTA adalah pinjaman tanpa harus menjaminkan suatu aset yang Anda miliki. Karena tidak adanya jaminan, bunga yang dipatok oleh bank cukup tinggi bisa sampai 4% per bulan.

Apabila Anda berniat untuk memanfaatkan fasilitas KTA, pastikan Anda berkomitmen untuk disiplin membayar setiap bulannya. Jangan sampai mengalami kredit macet atau malah lebih buruk, di blacklist oleh Bank Indonesia. Jika sampai masuk daftar hitam, kemungkinan untuk memperoleh kredit di kemudian hari akan sangat sulit.

4. Dana Pendidikan dari Universitas

Tabungan Pendidikan Anak

Memanfaatkan Dana Pendidikan dari Universitas

Cara lain untuk memperoleh biaya kuliah, yakni dengan mencari tahu bantuan dana pendidikan yang tersedia di universitas atau perguruan tinggi yang akan Anda masuki. Fasilitas ini sangat berguna bagi mereka yang kondisi keuangannya di bawah taraf mampu. 

Bantuan dana ini umumnya bersifat ikatan dinas. Jika Anda memperoleh dana pendidikan ini, maka Anda dapat langsung bekerja di tempat sponsor tersebut. Anda harus rajin mencari tahu program seperti ini karena tidak semua universitas mengiklankan dana bantuan pendidikan tersebut.

Baca Juga: Tabungan Pendidikan: Kenapa Para Orang Tua Harus Memilikinya?

5. Bekerja

Bekerja

Bekerja untuk Menutup Biaya Kuliah 

Cara lain yang dapat membiayai dana kuliah Anda, yaitu dengan bekerja. Saat ini, banyak perusahaan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk magang maupun part time. Gajinya memang tidak sebesar pegawai tetap, namun cukup membantu keuangan Anda untuk membayar kuliah.

Di samping itu, kalau Anda punya nilai akademik bagus, coba saja daftar menjadi tenaga pengajar (asisten dosen), penjaga perpustakaan, atau pekerjaan part-time lainnya. Anda juga dapat memanfaatkan waktu liburan untuk mencari kerja sampingan yang mendatangkan uang.

6. Investasi

Investasi

Investasi untuk Biaya Kuliah di Masa Mendatang

Dalam memenuhi dana kuliah, Anda bisa melakukannya dengan cara berinvestasi pada instrumen properti maupun emas. Keduanya memiliki nilai yang selalu naik dan diperuntukkan bagi Anda yang ingin memiliki investasi jangka panjang. Karena nilainya terus naik, pada saat dibutuhkan nanti, Anda tinggal menjual properti atau emas tersebut untuk keperluan kuliah.

7. Program Cicilan

Kuliah

Membayar Uang Kuliah dengan Mencicil 

Saat ini, banyak universitas yang memberikan kemudahan pada calon mahasiswanya. Anda dapat mencari informasi tentang program cicilan masuk perguruan tinggi untuk meringankan pengeluaran setiap bulannya. Jika dihitung, biayanya sedikit lebih mahal ketimbang Anda membayar secara tunai. Tetapi akan sangat meringankan bagi Anda yang pendapatan per bulannya terbatas.

Perlu diketahui, program ini tidak mempengaruhi pelajaran atau kurikulum yang akan didapat oleh mahasiswa dan sifatnya hanya meringankan saja.

Pendidikan untuk Pengentasan Kemiskinan

Mau kuliah? Mahal? Pasti. Tapi banyak jalan menuju roma. Anda dapat memenuhi kebutuhan biaya kuliah dengan cara-cara di atas. Jangan karena tak mampu atau tak cukup uang, semangat belajar Anda runtuh. Gapailah cita-cita setinggi langit, karena pendidikan sangat penting untuk mengejar mimpi. Jika anak-anak Indonesia mendapat akses pendidikan, mereka jadi pintar, kemudian bekerja dengan penghasilan cukup besar. Dampak positifnya angka pengangguran dan kemiskinan akan turun.

Baca Juga: Dana Pendidikan Anak: Bagaimana Cara Mempersiapkannya?

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement