Membeli rumah pertama merupakan momen penting dalam hidup seseorang. Mungkin kamu sudah menabung bertahun-tahun dan ketika sudah waktunya untuk membeli rumah, tentu kamu tidak ingin salah pilih.
Terkadang keterbatasan bujet membuat orang terpaksa memilih antara membeli rumah murah atau langsung membangun rumah impian yang biayanya lebih mahal. Masalahnya, harga jual rumah dan bahan-bahan bangunan selalu naik setiap tahun, sehingga kamu harus cepat mengambil keputusan sebelum harganya makin meningkat.
Sebelum kamu memutuskan membeli rumah, pertimbangkan empat faktor berikut ini:
Baca Juga: Ingin Punya Rumah? Yuk Manfaatkan KPR Tanpa DP
1. Gaya Hidup
Pertimbangan dalam membeli rumah adalah faktor gaya hidup
Pikirkan momen penting dalam hidupmu yang akan terjadi dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun. Percaya atau tidak, rumah yang kamu tempati akan membentuk pengalaman hidupmu di sana. Jadi, mulai bayangkan momen-momen yang ingin kamu ciptakan di rumah tersebut.
Untuk para single mungkin rumah tipe 21 sudah cukup nyaman. Tapi jika kamu berencana menikah dalam kurun waktu dekat, maka pertimbangkan tipe yang lebih besar. Umumnya pasutri dengan 1 anak di Indonesia tinggal di rumah tipe 36. Pertimbangkan juga faktor lain, seperti karier. Jika kamu memiliki rencana untuk membuka usaha dalam waktu terdekat, mungkin kamu butuh lebih banyak ruang di rumah. Terutama untuk bekerja, meeting kecil, atau menyetok barang.
2. Lokasi dan Kemudahan Aksesnya
Pertimbangkan pula lokasi dan kemudahan aksesnya
Salah satu faktor terbesar dari harga rumah adalah lokasi maupun kemudahan aksesnya. Biasanya rumah murah, termasuk rumah subsidi dibangun di pinggiran kota, cukup jauh dari pusat kota. Sementara kalau terletak di lokasi strategis, harga jualnya bisa sangat mahal.
Misalnya, kamu bekerja di Jakarta, tapi bujet pas-pasan, cari lokasi rumah di daerah Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi dengan akses transportasi memadai, seperti kereta, busway, feeder, atau ojek online. Jadi tidak masalah meskipun jarak tempuhnya lumayan jauh.
Jika kamu termasuk tipe orang dengan mobilitas tinggi, kamu dapat membeli rumah impian di wilayah Jakarta. Tapi harus sanggup untuk merogoh kocek lebih dalam. Keuntungan lainnya adalah dalam waktu 5-10 tahun, harga rumahmu bakal melonjak, dan investasinya akan sangat menggiurkan.
Baca Juga: Hitung-Hitungan Biaya Membangun Rumah Minimalis
3. Kemampuan Finansial
Kemampuan Finansial
Kemampuan finansial sudah pasti menjadi faktor penentu dalam keputusanmu. Sebab, inilah yang menentukan jadi atau tidaknya akad rumah dilaksanakan. Jika hanya memerlukan rumah untuk singgah atau tempat tinggal dengan bujet pas-pasan, kamu bisa memilih yang lebih murah. Tapi sebaliknya jika ingin sekaligus berinvestasi, maka dapat membeli rumah ukuran lebih besar, namun harganya lebih mahal.
Selain kemampuan keuanganmu, pertimbangan lainnya adalah uang muka atau DP rumah. Memang kamu tidak perlu setor DP 20% lagi karena sudah ada aturan DP nol persen untuk pembelian rumah pertama. Namun sebetulnya kalau kamu sudah membayar uang muka, angsuran rumah jadi lebih ringan ke depan.
Ketika mempertimbangkan angsuran, jangan juga terkecoh dengan perbedaan tipis dalam persentase. Misal, persentase biaya hipotek yang ditawarkan ada 3,5% dan 4%. Meskipun keduanya secara kasat terlihat tidak beda jauh, jika sudah dikonversi dalam jumlah rupiah, lumayan beda loh.
4. Pertimbangkan Membeli Rumah untuk Ditinggali
Pertimbangkan membeli rumah untuk ditinggali
Jika kamu masih belum tahu apa yang kamu inginkan dalam beberapa waktu ke depan, maka akan lebih bijak untuk membeli rumah singgah. Sebab, dalam 1 atau 2 tahun masih ada kemungkinan terjadi hal-hal besar yang akan mengubah hidup kamu. Misalnya, pindah kerja atau menikah.
Sebaliknya, jika kamu sudah tahu apa yang kamu inginkan dan menyusun rencana bersama pasangan, maka sudah saatnya membeli rumah impian. Dengan rencana-rencana besar tersebut, tidak ada salahnya mulai mencicil kebutuhan keluarga mulai dari sekarang.
Jangan Terlalu Terobsesi saat Memilih Rumah Pertama
Pengalaman membeli rumah pertama untuk ditinggali ataupun investasi adalah salah satu prestasi hidup yang patut kamu banggakan. Tapi, bukan berarti ini satu-satunya rumah yang akan kamu beli. Jadi tidak perlu terobsesi dengan impian sebuah rumah ideal. Kembali lagi, semua tergantung pada kebutuhan dan timeline hidupmu.
Baca Juga: 8 Tips Hemat Membangun Rumah Sendiri