Rabu 02 Oct 2019 05:45 WIB

Waspada Kesalahan Finansial di Usia 40-an

Fase usia tersebut seseorang bisa sangat produktif atau memiliki banyak pengeluaran.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Mengatur keuangan dan pola pikir sangat penting bagi kehidupan.
Foto: pexels
Mengatur keuangan dan pola pikir sangat penting bagi kehidupan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengelola keuangan secara bertanggung jawab sangat penting di setiap fase hidup. Meski demikian, ada satu periode paling krusial yakni usia 40-an. Pada umur tersebut, rata-rata orang menghasilkan lebih banyak uang daripada fase umur lain.

Di sisi lain, bisa jadi di usia tersebut seseorang memiliki lebih banyak pengeluaran. Pensiun hampir dekat dan lazimnya anak telah beranjak dewasa dan butuh dana pendidikan tinggi. Dikutip dari laman The Ascent, Rabu (2/10), berikut kesalahan finansial di usia 40-an yang sebaiknya dihindari.

Baca Juga

Tidak menambah dana darurat

Dana darurat sangat penting saat terjadi hal tidak terduga seperti jatuh sakit, kecelakaan, perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan. Seiring bertambahnya gaji, jangan lupa menambah jumlah dana darurat.

Meskipun pengeluaran tidak berubah, inflasi bisa saja menaikkan biaya-biaya tersebut seiring waktu. Lakukan evaluasi dana darurat setidaknya setahun sekali dan selalu isi kembali dana yang terpakai saat kondisi darurat.

Tidak memprioritaskan dana pensiun

Kurang memperhatikan dana pensiun adalah kesalahan besar, apalagi jika mengalokasikannya untuk pengeluaran lain. Tidak sedikit orang tua yang lebih suka menyisihkan tabungan untuk pendidikan tinggi anak daripada mulai menabung dana pensiun.

Mereka tidak menyadari bahwa dalam upaya menghindari satu krisis keuangan, mereka mungkin menciptakan krisis lain. Lebih baik dahulukan kebutuhan keuangan di masa tua. Jika ada sisa uang, baru dialokasikan untuk dana kuliah anak.

Menganggap ekuitas rumah seperti celengan

Ekuitas rumah adalah investasi. Sebuah kesalahan besar jika menganggapnya sebagai 'celengan' untuk membiayai pos pengeluaran lain. Hindari mengutak-atik ekuitas rumah, kecuali untuk perbaikan rumah yang dapat meningkatkan nilai jualnya.

Dana liburan, membeli mobil, atau belanja barang lain sebaiknya disimpan pada rekening tabungan. Buat anggaran untuk membantu melacak pengeluaran dan cari cara berhemat dan tetapkan berapa banyak jumlah tabungan setiap bulan.

Mengabaikan kesehatan

Saat masih muda, tubuh lebih bugar dan kesehatan tidak menjadi persoalan. Kondisi itu semakin melemah seiring bertambahnya usia. Gagal menjaga kesehatan di usia 40-an dapat menyebabkan masalah serius pada usia 50-an, 60-an, atau lebih dari itu.

Mustahil memiliki kendali penuh atas masalah kesehatan yang muncul. Sebagai antisipasi, terapkan gaya hidup sehat mulai sekarang. Rencanakan pula biaya perawatan kesehatan di masa mendatang dengan menabung di rekening tabungan kesehatan.

Karier stagnan

Pada usia 40-an, sebagian besar orang tidak merencanakan perubahan karier yang drastis, tetapi tidak ada salahnya membuat tujuan jangka panjang baru. Pertimbangkan berinvestasi dalam pendidikan lanjutan atau kursus pengembangan profesional.

Jika berminat berwirausaha, jangan ragu untuk memulai bisnis. Memang membutuhkan waktu dan uang, tetapi jika bertahan akan ada penghasilan yang lebih besar dan bisnis berkelanjutan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement