REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog Rose Mini menyarankan agar karyawan tidak terburu-buru memilih mengundurkan diri saat mengalami masalah kelebihan beban kerja. Sosiolog Roby Muhammad juga menyarankan agar karyawan yang memiliki masalah dengan pekerjaannya tidak terburu-buru memilih mengundurkan diri.
Sebaiknya, buatlah perencanaan karier yang matang dan strategi yang harus dilakukan ke depan. "Resign boleh saja, asal masih sesuai dengan strategi jangka panjang.Jadi, kita perlu punya strategi jangka panjang, sehingga apa pun yang kita lakukan masih sesuai dengan tujuan kita," ungkap Roby.
Namun, jika ingin mengundurkan diri, setidaknya ada dua hal yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri.
Pertama,
lihat kemampuan diri. Di era disrupsi seperti sekarang, setiap perusahaan atau lembaga tentu menginginkan SDM yang unggul dan bisa diandalkan. Maka, dipastikan setiap perusahaan akan mencari calon karyawan dengan kemampuan dan kompetensi yang sangat baik. Untuk itu, sebelum mengundurkan diri, asah kembali kompetensi dan kreativitas.
Kedua,
pertimbangkan pula peluang kerja.
Soal membaca peluang, menurut Rose, saat ini persaingan pekerjaan itu sangatlah ketat. Artinya, sebelum mengundurkan diri, dia harus bisa membaca peluang pekerjaan di luar sana.
Kita itu harus bisa memotret kapasitas diri, kreativitas apa yang kita miliki? Manusia itu kan harus bisa membaca diri, tahu kelebihan dan kekurangannya, kemudian mengevaluasinya. Apakah skill-nya sudah sesuai dengan kebutuhan dan tantangan di era 4.0 ini? kata Rose. (gumanti awaliyah/santi sopia, ed: endah hapsari)