Kamis 30 Jan 2020 15:47 WIB

Fakta Penting Virus Corona, Gejala dan Tindakan Pencegahannya

Coronavirus baru mematikan. Biar lebih waspada, sebaiknya ketahui 7 fakta penting virus corona berikut ini, beserta gejala penyakit dan tindakan pencegahannya:

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
.
.

coronavirus

Virus Corona saat ini menjadi trending pembicaraan di seluruh dunia. Diawal tahun 2020 ini, dunia digemparkan dengan menyebarnya virus baru yaitu coronavirus atau virus corona yang mematikan. Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Cina. Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019.

Baca Juga

Kondisi terkini, wirus yang memiliki nama resmi Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) ini dilaporkan telah menjangkit lebih dari 5.974 orang dan telah menewaskan lebih dari 132 orang (data kompas per 29 Januari 2020).

Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat 16 negara yang telah terjangkit virus mematikan satu ini. Selain Cina, 15 negara lainnya yang sudah dikonfirmasi terjangkit virus corona yaitu Kanada, Australia, Perancis, Jepang, Thailand, Malaysia, Nepal, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Jerman, Kamboja, Sri Lanka dan Amerika Serikat (data dari People’s Daily, China per 29 Januari 2020)

Faktor penyebaran Virus Corona diyakini kuat terjadi karena adanya kontak secara langsung dengan orang yang baru saja berkunjung di Wuhan atau Cina. Hingga saat ini, berita seputar virus Corona masih menjadi perhatian utama semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi virus corona yang belum ditemukan vaksinnya.

Nah, biar Anda dan keluarga lebih waspada, sebaiknya ketahui 7 fakta penting virus corona berikut ini.

1. Virus Corona Memiliki Kesamaan dengan SARS dan MERS

Virus corona dikatakan masih satu keluarga dengan SARS dan MERS yang juga merupakan virus mematikan dan pernah menggegerkan dunia pada tahun 2002 dan 2012. Sama seperti corona, SARS juga pertama kali ditemukan di Cina, tepatnya di Guangdong. Sedangkan viurs MERS pertama kali diindentifikasi di Jeddah, Arab Saudi.

SARS dan MERS sama-sama telah menyebar ke puluhan negara, menjangkit ribuan orang dan menewaskan ratusan orang. Kesamaan dari ketiga virus ini sama-sama berhasil menyebar melalui hewan. Untuk kasus SARS dan corona, keduanya berasal dari kelelawar sedangkan MERS melalui daging unta dan susunya. Tidak hanya itu, ketiganya juga sama-sama memiliki gejala yang hampir sama yaitu gangguan pernapasan seperti batuk dan sesak napas.

2. Virus Corona Telah Berevolusi

Sejak pertama kali diidentifikasi pada bulan Desember 2019, Menteri Komisi Kesehatan Nasional China, Max Xiaowei mengatakan virus corona telah berevolusi sehingga penyebarannya menjadi lebih cepat. Bisa berkembang hingga berevolusi dengan cepat, ditakutnya kasus terjangkit virus ini akan semakin cepat dan semakin luas.

3. Belum Ada Vaksin yang Bisa Menjinakkan Virus Corona

Dilansir dari WHO (World Health Organization), sampai sekarang baik pihak Cina atau negara-negara lain yang sudah dikonfirmasi terjangkit virus ini belum menemukan vaksin untun menyembuhkan atau memusnahkan virus mematikan corona.

Untuk saat ini, penanganan yang bisa diberikan oleh pihak medis terhadap korban-korban yang terjangkit penyakit ini adalah penanganan medis penerapan sistem isolasi terhadap kepada korban yang terjangkit.

4. Virus Corona Pertama Kali Ditularkan dari Hewan Liar

Virus corona dipercaya pertama kali muncul di akhir tahun lalu di sebuah pasar makanan di Wuhay yang ditelah dikatakan secara ilegal menjual satwa liar. Diduga virus ini bisa menular ke manusia berasal dari ular dan kelelawar. Kedua jenis binatang ini biasa dijual di Pasar Makanan Laut Huanan untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Penyakit Jantung: Ketahui Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Penanganannya

5. Cina Mengeluarkan Uang Hingga Rp199 Triliun karena Coronavirus

Pemerintah Cina mengatakan telah melakukan alokasi dana sebesar US$8,74 miliar atau sekitar Rp199 triliun untuk memerangi penyebaran virus corona. Komisi Reformasi dan Pembangungan Nasional Cina mengatakan telah menggelotorkan dana hingga mencapai 300 juta yuan atau sekitar Rp589 miliar untuk pembangunan rumah sakit dadakan untuk merawat korban terjangkit virus ini.

6. Perusahaan Smartphone Asal Cina Ciptakan Aplikasi Pendeteksi Coronavirus

Perusahaan smartphone asal Cina, Xiaomi menciptakan aplikasi pendekteksi virus corona, bernama Xiaomi xiaoAi Shorcut dengan nama fitur ‘Real-Time Pneumonia Epidemic’. Fitur ini memungkinkan pengguna melihat informasi terbaru mengenai informasi epidemi corona virus.

Jika Anda salah satu pengguna produk smartphone Xiaomi bisa mencoba mendownload dan menggunakan fitur ini untuk melindungi diri. Terutama ketika Anda sedang berpergian keluar negeri dan ke lokasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan internasional.

7. Pasien Virus Corona di China Sembuh Tanpa Vaksin

Kabar baik, pasien pertama yang sembuh dari virus corona adalah pria berusia 23 tahun yang merupakan seorang pekerja di stasiun kereta Hankou tapi menetap di Wuhan. Selain itu ada juga wanita lansia usia 87 juga dinyatakan telah sembuh dari virus corona. Sampai saat ini telah dikonfirmasikan sudah ada 51 pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona (kompas, 29 Januari 2020)

 

Gejala Terjangkit  Virus Corona

Bagi Anda yang baru saja selesai dari berlibur atau baru selesai berkunjung dari luar negeri dan merasa tidak enak badan atau sakit, pelajari perubahan ada tubuh Anda apakah ada yang sama dengan gejala-gejala yang ditunjukkan jika terjangkit virus corona. Berikut gejala awal terjangkit virus corona:

  • Mengalami gangguan pernapasan
  • Batuk
  • Demam tinggi mencapai 38 derajat celcius
  • Sesak napas
  • Hidung meler
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot

Jika mengalami salah satu atau beberapa dari gejala tersebut, segera memeriksakan diri Anda ke Dokter.

Baca Juga: Penyakit yang Rentan Dialami Karyawan Kantoran dan Cara Mencegahnya

Tindakan Pencegahan Terjangkit Virus Corona

pencegahan terjangkit virus corona

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus corona, terutama bagi Anda yang sedang bepergian keluar negeri:

  • Sering-seringlah membersihkan tangan dengan menggunakan gosok atau sabun dan air berbasis alkohol.
  • Ketika batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung dengan siku tertekuk atau tisu - segera buang tisu dan cuci tangan.
  • Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk.
  • Jika Anda menderita demam, batuk, dan sulit bernapas, cari perawatan medis lebih awal dan bagikan riwayat perjalanan sebelumnya dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
  • Ketika mengunjungi pasar langsung di daerah yang saat ini mengalami kasus coronavirus baru, hindari kontak langsung tanpa perlindungan dengan hewan hidup dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan.
  • Hindari konsumsi produk hewani mentah atau setengah matan. Olah daging mentah, susu, atau organ hewani dengan hati-hati, untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah, sesuai praktik keamanan pangan yang baik.
  • Gunakan masker N-95 kemanapun Anda pergi, terutama jika Anda kebetulan mengunjungi daerah yang diduga terjangkit virus ini.
  • Hindari melakukan kontak langsung dengan hewan, terutama hewan yang terlihat sakit.

Hati-Hati Bepergian Keluar Negeri! Penderita Virus Corona Belum Tentu Di-cover BPJS Kesehatan

Memang ada kemungkinan penderita virus corona bisa dicover oleh BPJS Kesehatan mengingat gejala penyakit virus ini hampir sama dengan panyakit virus pada umumnya yaitu, demam, batuk dan sakit tenggorokan.

Namun, dalam Pasal 52 Perpres No. 2018 tentang Jaminan Kesehatan, disebutkan soal deretan manfaat pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS. Salah satunya, penyakit yang disebabkan karena kejadian luar biasa atau wabah. Artinya, bila pemerintah telah menetapkan sebagai wabah, besar kemungkinan penyakit tersebut tidak di-cover BPJS.

Tapi, dicover atau tidak yang terpenting adalah tetap berhati-hati ketika Anda bepergian kemanapun. Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi, mengonsumsi makanan bersih dan hindari mendatangi tempat-tempat kumuh. Corona atau tidak, virus penyakit apapun tidak boleh dipandang sebelah mata, karena semua tetap bertujuan untuk merusak kesehatan Anda.

Baca Juga: Lupus, Penyakit Autoimun yang Sulit Disembuhkan

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement