REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda berkunjung ke Banda Aceh, ada banyak situs-situs sejarah yang sayang jika dilewatkan. Sebagai sebuah situs, pembangunannya tentu saja diiringi cerita sejarah.
Aceh, dengan Sultan Iskandar Muda sebagai ikon kerajaan Aceh, terkenal sebagai sosok pemerintah yang adil oleh rakyatnya. Peninggalan sejarahnya, sangat banyak. Peninggalannya itu ada yang mengungkapkan cinta, begitu pula amarah.
Jejak-jejak tanda cinta dan amarah yang berkobar dalam diri Sultan yang membawa Aceh terkenal hingga ke penjuru dunia itu, bisa dilihat dari peninggalan situs yang masih tersisa hingga saat ini.
Sejarah mencatatkan betapa gagah perkasanya Sultan Iskandar Muda menyerang negeri Johor, Pahang, Malaysia yang ketahuan ‘bermain mata’ dengan Portugis. Usai mengalahkan negeri tersebut, Sultan membawa seluruh masyarakat Pahang dan Johor, termasuk perangkat kerajaannya, juga raja dan putra-putrinya.
Adalah Putri Kamarlilah, atau lebih dikenal sebagai Putro Phang (Putri Pahang), satu di antara rombongan yang diboyong Sultan Iskandar Muda. Putri Pahang ini kemudian dipersunting Sultan menjadi permaisurinya.