REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya menargetkan tiga objek wisata di Tasikmalaya mendunia. Hal ini akan terwujud melalui Rencana Induk Pembanguan Kepariwistaan Daerah (Ripparda) Kabupaten Tasikmlaya.
Kasi Bina Wisata, Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Asep Herman mengatakan, pihaknya sedang melakukan sosialisasi dan diskusi bersama beberapa instansi dan forum yang berhubungan dengan sektor pariwisata dalam menyusun Ripparda.
"Kami menghimpun saran dan masukan dari beberapa instansi dan forum agar Ripparda yang disusun lebih sempurna," kata Asep kepada Republika.co.id, Selasa (29/12).
Ripparda menyusun rencana selama sepuluh tahun kedepan. Rencana yang disusun merupakan rencana jangka panjang. Tahapan awal adalah menentukan objek wisata mana saja yang berpotensi menjadi wisata unggulan di Kabupaten Tasikmalaya. Wisata unggulan tersebut nantinya akan dijadikan objek wisata yang berkelas dan mendunia.
(baca: Libur Panjang, Seaworld Ancol Dikunjungi Ratusan Ribu Wisatawan)
Menurut Asep, penentuan objek wisata unggulan dinilai dari beberapa aspek. Di antaranya jumlah pengunjung, daya tarik dan kebijakan Pemerintah Provinsi. Berdasarkan penilaian tersebut, ada tiga objek wisata yang bisa dijadikan objek wisata berkelas dan mendunia.
Pertama, objek wisata Kampung Naga yang menyuguhkan hal-hal terkait kebudayaan tradisional. Sebab orang asing bosan dengan hal moderen, jadi mereka suka dengan hal-hal yang berbau tradisional.
Kedua, objek wisata Gunung Galunggung yang menyuguhkan wisata alam. Menurut Asep, objek wisata Gunung Galunggung juga bisa dijadikan wisata edukasi. Pengunjung bisa mempelajari sejarah letusan Gunung Galunggung.
Kemudian yang ketiga adalah objek wisata di pesisir selatan Kabupaten Tasikmalaya. Salah satunya objek wisata pantai Karangtawulan yang menyuguhkan pantai dan laut. Asep berharap dalam waktu dekat dapat membuat tiga objek wisata ini mendunia dan memikat wisatawan asing.