REPUBLIKA.CO.ID, Keindahan alam bahari Indonesia memang tak bisa tertandingi di pelbagai belahan dunia manapun. Sebut saja kawasan Indonesia Timur, yang sudah mendunia berkat keeksotisan alam bawah lautnya. Tapi, bukan Indonesia bila hanya mengandalkan satu kecantikan bahari saja.
Bergerak menuju kawasan Barat Nusantara, menuju pulau paling ujung Indonesia, Pulau Weh namanya. Tahukah Anda, berada di pulau yang mendapat julukan The Golden Island ini membuat jiwa raga enggan beranjak. Mata ini selalu melihat keindahan hamparan pasir putih nan luas, biota bawah laut, maupun merasakan semilir angin barat yang menerpa wajah dengan sejuknya. Bohong bila Anda tak merasa jatuh cinta dengan suasana alam pulau yang dikenal dengan Sabang ini. Anda bisa menarik nafas dalam-dalam, melepaskan setiap hembusan dengan perlahan, menghayatinya dengan seksama.
Pulau Weh diapit oleh pelbagai terumbu karang yang sangat menawan. Berada di Selat Malaka, sejak dahulu kala pulau ini sudah menjadi pintu keluar masuk kapal yacht atau kapal pesiar yang membawa ratusan wisatawan asing.
Tak ayal, Pulau Weh yang cukup populer di telinga wisatawan asing dari pelbagai dunia, merupakan surga bawah laut yang perlu dan patut dibanggakan oleh Indonesia. Pulau yang memiliki pelbagai macam pantai dan keindahan air terjun ini, menjadi segitiga backpacker asing dari Phuket, Langkawi dan berakhir di Sabang, Pulau Weh.
Hingga saat ini, pencapaian pariwisata di Pulau Weh memang mengandalkan pantai ketimbang objek wisata alam lain. Pulau ini bahkan mendapatkan sertifikat sebagai area laut terbersih yang ada di Indonesia.
Tak heran, banyak wisatawan melakukan aktivitas menyelam, atau sekedar duduk bersantai di pinggir pantai seraya menunggu hari semakin senja.
Selain keindahan alam yang ditawarkan, pariwisata tak akan lengkap bila tanpa kemudahan akses dan infrastruktur seperti jalan. Untuk menuju Pulau Weh dari Banda Aceh, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 85 ribu menumpangi kapal cepat selama 45 menit. Sesampainya disana, Anda akan disambut dengan kondisi jalan mulus di pulau yang luasnya sekitar 156,3 kilometer ini.
Mengutip penyataan dari Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Eshty Reko Astuti, bahwa saat ini wisata yang juga menjadi perhatian khusus di Aceh adalah wisata bahari.
"Potensi wisata lain yang sangat berkompeten di Aceh adalah wisata bahari. Mengingat Aceh punya Sabang yang sudah terkenal dengan potensi bawah lautnya."
Menurut dia, Sabang merupakan suatu kawasan yang memiliki pantai dan keindahan laut yang luar biasa. Sabang juga sudah dilengkapi dengan penginapan berskala internasional dan beberapa dermaga sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal asing.
"Saya berharap, pariwisata di Aceh semakin maju dan bekembang di mancanegara. Wisatawan bisa menikmati kopi khas Aceh dan menyelam menikmati keindahan di Sabang, Pulau Weh."