REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Punya potensi pariwisata yang baik membuat Kabupaten Pemalang berbenah. Salah satunya dengan meluncurkan logo dan slogan (City Branding) melalui sayembara yang akan berlangsung hingga Mei mendatang.
Junaedi, Bupati Pemalang mengatakan, selama ini keberadaan wilayahnya sebagai destinasi wisata masih tertinggal dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya.
Salah satu penyebabnya, Pemalang masih menjadi kota transit bagi mereka yang bepergian melalui jalur pantai utara jawa. Pemalang masih kalah pamor dengan dua kota yang mengapitnya, Pekalongan dan Tegal.
"Karena itu city branding diharapkan bisa menjadi alat untuk memperkenalkan atau branding Kabupaten Pemalang. Pemalang dapat terangkat, eksistensinya juga bisa dikenal seperti kabupaten-kabupaten lain," ujar Junaedi saat berbincang dengan wartawan, Kamis (7/4) kemarin.
Menurut Junaedy, city branding yang sedang disayembarakan ini akan mencerminkan identitas, sejarah, budaya dan gaya hidup Kabupaten Pemalang yang berpedoman pada unsur-unsur keindahan, komunikatif, hijau, lancar, aman dan sehat.
Junaedi optimistis Pariwisata di Pemalang akan berkembang dalam beberapa waktu ke depan. Atraksi atau destinasi yang dimiliki sebagai syarat utama yang dimiliki Pemalang cukup beragam.
Pertama, jelas Junaedi, sebagai kabupaten penyangga pangan nasional, Pemalang memiliki 2.000 hektare sawah yang menghasilkan 700 ribu ton beras per tahun. Di dalamnya terdapat berbagai atraksi budaya yang dapat menjadi potensi pariwisata.
"Begitu juga dengan agropolitan lain, kita memiliki buah khas nanas madu. Ini datangnya dari Pemalang," kata dia.