Rabu 31 Jan 2018 16:01 WIB

Aceh Ikut Memeriahkan Festival Indonesia 2018

Festival berlangsung di Balairung Soesilo Sudarman hingga 31 Januari.

Sejumlah wisatawan kapal pesiar MV Costa Victoria mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Senin (27/11).
Foto: Antara/Ampelsa
Sejumlah wisatawan kapal pesiar MV Costa Victoria mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Senin (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ikut memeriahkan Festival Indonesia 2018. Event ini perdana digelar Kementerian Pariwisata Indonesia

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi di Banda Aceh, Rabu (31/1), mengatakan, festival berlangsung di Balairung Soesilo Sudarman Gedung Sapta Pesona, Jakarta, sejak 30 hingga 31 Januari 2018.

"Kegiatan ini bertemakan Visit Indonesia 2018 Celebration of Life" berlangsung selama dua hari hingga 31 Januari. Kegiatan memperkenalkan kegiatan dari berbagai daerah yang dihimpun dalam Calendar of Event 2018," kata Reza Fahlevi.

Calendar of Event (CoE) 2018 memiliki 100 event internasional dan 10 event nasional dari sejumlah daerah. Event tersebut dihadirkan untuk mewujudkan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara.

"Ada dua event budaya Aceh yang berhasil masuk dalam CoE 2018, Aceh Culinary Festival pada bulan Mei dan Aceh International Rapai Festival pada bulan Juli," sebut Reza Fahlevi melalui Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Rahmadhani.

Selain dua kegiatan tersebut, sejumlah event unggulan lainnya juga telah dipersiapkan dalam Calendar of Event Aceh 2018. Di antaranya Aceh International Surfing Championship, Aceh International Marathon.

Kemudian, Aceh International Freediving Championship, Gayo Alas Mountain International (GamiFest), Festival Kopi dan Kuliner, Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), Pacu Kuda Tradisional dan berbagai event berbasis komunitas lainnya.

"Berbagai bahan promosi Aceh juga menjadi daya tarik khusus bagi para pengunjung dan lainnya di booth Aceh pada Festival Indonesia Festival 2018," kata Rahmadhani menyebutkan.

Rahmadhani menyebutkan Aceh memiliki ragam potensi dan keunikan alam dan budaya. Oleh karena itu, pihaknya akan terus menggali potensi pariwisata tersebut dan mempromosikannya melalui event wisata.

"Kami akan mempromosi semua potensi pariwisata yang ada di seluruh kabupaten/kota dia Aceh, sehingga keunggulan setiap daerah terpublikasikan dengan baik," kata Rahmadhani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement