REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tari seribu tangan atau Qian Shou Guan Yin kerap ditampilkan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Pertunjukan tari tradisi asal Cina itu pun ditampilkan pada Ancol Imlek Festival di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Jumat (16/2).
Sembilan penari dalam pakaian berwarna kuning keemasan melenggang di atas panggung diiringi musik bernuansa etnik. Tangan mereka selaras dalam formasi indah sehingga menampilkan koordinasi gerak yang memukau.
Para penampil tersebut berasal dari Sanggar Delima yang berlokasi di Tebet, Jakarta Selatan. Intan Mulya Sarani, sang pelatih tari, mengungkapkan filosofi di balik tarian yang sering memeriahkan acara Tahun Baru Imlek tersebut.
"Tari seribu tangan bercerita tentang Dewi Sri, simbol dan wujud kemakmuran. Tari yang menyambut kebahagiaan ini juga sering ditampilkan di acara besar lain seperti pernikahan," kata dia.
Perempuan 36 tahun itu menginformasikan bahwa Sanggar Delima telah tahun kedua tampil di Ancol sejak 2017. Tahun ini, para penari dari sanggar yang sudah terbentuk sejak Mei 2000 tersebut tampil pada 16 dan 17 Februari.
Menurut Intan, penyelenggaraan Ancol Imlek Festival 2018 lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Ia menyambut baik penyelenggaraan yang memeriahkan perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa sekaligus wujud melanggengkan tradisi budaya itu.
"Selain tari seribu tangan, saat Imlek biasanya juga menarikan tari kipas Mandarin, tari lampion, dan tari pita yang menggambarkan kegembiraan," tutur Intan yang sudah menari sejak berusia enam tahun.