REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Kebun Binatang Jurug Surakarta, Jawa Tengah, memastikan wahana air mancur menari beroperasi kembali pada bulan Maret 2018. Saat ini wahana tersebut masih dalam proses perbaikan.
"Saat ini masih dalam proses perbaikan, sebetulnya tidak ada kerusakan. Kami hanya akan menyamakan tinggi permukaan air dalam wahana tersebut dengan permukaan danau," kata Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, Rabu (21/2).
Ia mengatakan pembenahan perlu dikerjakan karena ketinggian air danau dinilai terlalu rendah. Ke depannya permukaan air mancur menari akan ditinggikan sehingga lebih baik dan optimal bisa dilihat dari berbagai sudut.
Ia memastikan perbaikan tersebut tidak dilakukan terlalu lama mengingat sejak dibuka pada pertengahan bulan Desember tahun lalu sambutan dari masyarakat luar biasa.
"Sejak tanggal 21 Desember 2017 hingga akhir Januari 2018 jumlah pengunjung mencapai 71.000 orang. Jadi sambutannya memang sangat baik," katanya.
Sementara itu, keberadaan air mancur menari atau "dancing fountain" tersebut menambah kelengkapan jenis wahana yang ada di TSTJ. Beberapa wahana lain yang sebelumnya sudah ada di antaranya taman pelangi, bom-bom car, kora-kora, dan komidi putar.
"Selama perbaikan ini malamnya low season karena hampir semua wahana dioperasikan siangnya," katanya.
Sebelumnya, dalam sehari dancing fountain beroperasi sebanyak tiga kali, yaitu pukul 19.00 WIB, 20.00 WIB, dan 21.00 WIB. Sekali tampil, air mancur tampil berdurasi 2-4 lagu atau 10-20 menit. Adapun wahana tersebut merupakan bagian dari Taman Pelangi yang baru saja diresmikan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo pada tanggal 22 Desember 2017.