REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wisatawan Amerika Serikat yang menikmati liburan ke daerah tujuan wisata Pulau Bali sebanyak 191.106 orang selama tahun 2017 atau meningkat 20.649 orang (12,11 persen) dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu tercatat 170.457 orang.
"Masyarakat negara adikuasa itu sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai, Bali dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, hanya 3.197 orang yang datang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, Amerika Serikat mengirim turis ke Bali menempati peringkat keenam dari sepuluh negara terbanyak yang mendatangkan wisatawan, setelah China, Australia, India, Jepang, dan Inggris.
Kunjungan masyarakat Amerika Serikat itu mampu memberikan kontribusi 3,35 persen dari total wisman ke Pulau Dewata sebanyak 5,69 juta orang selama tahun 2017, meningkat 769,802 orang dari tahun sebelumnya tercatat 5,69 juta orang.
Adi Nugroho menambahkan, posisi keenam yang ditempati AS selama ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya berada pada peringkat kesembilan, karena masyarakatnya semakin banyak berwisata ke Bali melampaui masyarakat dari Prancis, Jerman, Korea Selatan, dan Malaysia.
Dari sepuluh negara terbanyak wisman datang ke Bali, delapan negara di antaranya meningkat signifikan, dan dua negara yakni Australia dan Malaysia masing-masing menurun sebesar 4,21 persen dan 5,15 persen.
Delapan negara masyarakatnya semakin banyak ke Bali meliputi China meningkat 39,88 persen, India 45,59 persen, Jepang 7,65 persen, Inggris 10,07 persen, Prancis 7,61 persen, Jerman 15,11 persen, Korea Selatan 15,45 persen, dan berbagai negara lainnya 17,04 persen.
China memberikan kontribusi terbanyak dari total wisman ke Bali yakni mencapai 24,32 persen, menyusul Australia 19,22 persen, India 4,79 persen, Jepang 4,44 persen, Inggris 4,28 persen, Prancis 3,12 persen, Jerman 3,11 persen, Korea Selatan 3,07 persen, Malaysua 2,99 persen, dan berbagai negara lainnya 27,31 persen.
Masyarakat negara adikuasa itu mulai meningkat berwisata ke Bali, setelah mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama beserta istri Michele Obama dan kedua putrinya Nathasa dan Malia berlibur ke Pulau Dewata selama lima hari pada Juni 2017 lalu.
Dalam liburannya itu mengunjungi sejumlah objek wisata antara lain perkampungan seniman Ubud, objek wisata Jati Luwih di Kabupaten Tabanan dan objek wisata Tirta Empul di Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Kunjungan ke objek wisata Tirta Empul sempat menimbulkan rasa kaget dari masyarakat dan wisatawan di objek wisata yang lokasinya bersebelahan dengan Istana Kepresidenan Tampaksiring.
Kawasan suci Tirta Empul, Tampaksiring sekitar 65 km timur Denpasar memiliki sebanyak 30 pancuran yang airnya mengalir jernih tidak pernah henti, dan bermuara ke Sungai Pekerisan untuk mengairi ribuan hektare lahan persawahan berhilir di Pantai Lebih dan Pantai Keramas, Kabupaten Gianyar.
Keindahan panorama alam yang serasi dengan lingkungan sekitarnya yang menghijau dan lestari menjadikan objek wisata Tirta Empul sebagai objek wisata yang menarik.
Air pancuran yang mengalir jernih dan besar itulah tempat wisman dan umat menyucikan diri dengan cara mandi dan keramas pada 30 pancuran yang berpindah-pindah dari satu pancuran ke pancuran lainnya.
Warga yang membludak dari berbagai desa di Bali, termasuk wisman pada hari-hari baik, harus mengikuti antrean untuk menyucikan diri secara tertib dan lancar.*