Senin 21 May 2018 06:31 WIB

Istana Bogor Buka Pameran Asian Games Era Soekarno & Jokowi

Pameran menampilkan perubahan GBK dari pertama dibangun hingga kini direvitalisasi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Indira Rezkisari
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di kawasan Istana Kepresidenan Bogor membuka pameran temporer dengan tema Dua Presiden RI Tuan Rumah Asian Games 1962 - 2018. Pembukaan dilakukan Ahad (20/5) bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional.
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di kawasan Istana Kepresidenan Bogor membuka pameran temporer dengan tema Dua Presiden RI Tuan Rumah Asian Games 1962 - 2018. Pembukaan dilakukan Ahad (20/5) bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di kawasan Istana Kepresidenan Bogor membuka pameran temporer dengan tema "Dua Presiden RI Tuan Rumah Asian Games 1962-2018. Pembukaan dilakukan Ahad (20/5) bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional.

"Ini salah satu rangkaian perayaan hari jadi Balai Kirti yang nanti jatuh pada tanggal 18 Oktober. Tapi pembukaan kita pilih tanggal 20 Mei karena bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional," ujar Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Amurwati Dwi Lestari di lokasi, Ahad (20/5).

Pameran temporer Asian Games 2018 ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi museum untuk menyambut kemeriahan Asian Games yang digelar Oktober nanti. Selain itu juga untuk memperingati empat tahun berdirinya museum.

Dalam pameran ini ditampilkan bagaimana proses perubahan yang dialami oleh Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dari pertama dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Dan perubahan usai direvitalisasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna menyambut perhelatan olahraga internasional nanti.

photo
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di kawasan Istana Kepresidenan Bogor membuka pameran temporer dengan tema Dua Presiden RI Tuan Rumah Asian Games 1962 - 2018. Pembukaan dilakukan Ahad (20/5) bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional.

"Tema dua presiden ini sengaja diambil mengingat pada tahun 2018 ini Indonesia kembali mendapat kehormatan menjadi tuan rumah acara olahraga internasional. Sementara yang pertama terjadi di tahun 1962 pada masa Presiden Soekarno," lanjutnya.

Jarak 56 tahun membawa perubahan dan perkembangan bagi bangunan GBK. Dalam pameran ditampilkan juga bagaimana Jokowi mengemas Asian Games 2018 dengan sentuhan-sentuhan warisan budaya sebagai bentuk karakter bangsa.

Pemikiran dua Presiden ini juga dijadikan sebagai objek pameran temporer Asian Games 2018. Ditampilkan foto-foto, patung, maket, video, hingga buku yang mengulas mengenai GBK lebih dalam.

Dalam pembukaan acara juga diadakan bedah buku The Presidents of The Republic of Indonesia 1945-2014. Buku tersebut berisi perjalanan, sejarah, pemikiran, dan prestasi keenam presiden Indonesia dari masa Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

photo
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di kawasan Istana Kepresidenan Bogor membuka pameran temporer dengan tema Dua Presiden RI Tuan Rumah Asian Games 1962 - 2018. Pembukaan dilakukan Ahad (20/5) bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional.

Harapannya dengan pameran ini mampu mendorong masyarakat untuk antusias mencintai sejarah melalui belajar langsung dan melihat objeknya. Masyarakat juga diajak untuk menganalisis sendiri momentum sejarah melalui peninggalan yang ada.

"Pameran dibuka dari 20 Mei dan berakhir 20 Agustus 2018. Karena Bogor juga jadi venue untuk pertandingan sepak bola, diharapkan pemain atau atlet juga bisa berkunjung sembari menunggu waktu bertanding," lanjutnya.

Kurator dari pameran ini Yuke Ardianti menyebut peran dua Presiden dalam menyiapkan perhelatan Asian Games ini sangat penting. Bagaimana keduanya mengisi kisi-kisi kegiatan kenegaraan yang berlangsung dan menyiapkan perhelatan yang membanggakan bagi masyarakat Indonesia.

"Barangkali di tempat lain menggelar informaai tentang Asian Games 2018, tapi di ruangan ini lebih unik. Gagasan arsitektural dari dua presiden dalam rangka menyiapkan Asian Games baik 1962 maupun 2018 kita perlihatkan di sini," ujar Yuke.

photo
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di kawasan Istana Kepresidenan Bogor membuka pameran temporer dengan tema Dua Presiden RI Tuan Rumah Asian Games 1962 - 2018. Pembukaan dilakukan Ahad (20/5) bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional.

Bung Karno dari sisi arsitektoral disebut ingin menyiapkan sesuatu yang menggemparkan dan membanggakan bagi Indonesia. Indonesia harus memiliki sesuatu yang sama dengan stadion yang ada di Moskow.

Bung Karno disebut ingin menjadikan GBK berstruktur atap temu gelang. Di pameran ini diperlihatkan bagaimana awal dari konsep bangunan yang mirip dengan yang ada di Moskow dan yang dipilih untuk dijadikan hingga saat ini. "GBK ini monumen bangsa," lanjutnya.

Dalam proses revitalisasinya, Presiden Jokowi disebut menekankan dalam menyiapkan Asian Games, GBK harus tetap dimuliakan dan ditambah dangan nuansa yang kekinian. Revitalisasi harus tetap menyesuaikan dengan sisi cagar budaya namun memunculkan citra energi baru dari pusat olahraga.

"Presiden Jokowi menekankan GBK harus tetap jadi monumen yang membanggakan. Bersyukur kita bisa menikmati ini dalam pameran dari sisi arsitektur," ujar Yuke.

Ia menyebut tujuh maket dari revitalisi yang dilakukan untuk Asian Games 2018 ini ditampilkam selain yang disebutkan sebelumnya. Termasuk juga pembangunan venue yang ada di Palembang.

Direktur Jenderal Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid sendiri menyatakan pameran ini hanyalah bagian kecil untuk menyambut Asian Games 2018. Pameran ini juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa sebelumnya Indonesia sudah menggelar Asian Games dan kini sejarah kembali diulang.

"Kalau dulu gelaran Asian Games 1962 semacam pernyataan bahwa Indonesia sudah mampu menyelenggarakan kegiatan olahraga internasional, maka 2018 ini penegasannya," ujarnya. Melalui pameran ini juga untuk mengingatkan kembali ingatan masyarakat Indonesia bagaimana masyarakatnya dulu bergotong royong berusaha mensukseskan perhelatan Asian Games ini. Jika dulu Indonesia mampu, maka saat ini pun tidak ada alasan untuk tidak meriah.

"Ini pameran khusus arsitektur dari GBK dan perubahannya. Pameran lebih besar akan dilakukan Agustus, termasuk alat yang digunakan saat itu dan kita adakan temu tokoh atlrt Asian Games 1962, akan kita bikin. Lokasinya di Senayan."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement