Rabu 20 Jun 2018 12:02 WIB

Wisata Jip Merapi Dihentikan Sementara

Pemerintah langsung memeriksa kelayakan 800 jip operasional wisata Merapi.

Sejumlah wisatawan menikmati perjalanan mereka dengan menggunakan mobil jip pada reli wisata di kawasan Gunung Merapi, Yogyakarta, Kamis (12/11).   (Antara/Saptono)
Sejumlah wisatawan menikmati perjalanan mereka dengan menggunakan mobil jip pada reli wisata di kawasan Gunung Merapi, Yogyakarta, Kamis (12/11). (Antara/Saptono)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghentikan sementara operasional jip wisata "Volcano Tour Merapi". Penghentian sementara dilakukan pascamusibah yang menewaskan satu wisatawan akibat terperosok ke dalam jurang pada Selasa (19/6).

"Hari ini sementara operasional jip wisata di lereng Merapi dihentikan setelah kejadian musibah kemarin," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Rabu (20/6). Menurut dia, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kapolres Sleman untuk melakukan penertiban dan pengecekan terhadap armada jip wisata lereng Merapi.

"Akan dilakukan pengecekan untuk kelayakan seluruh armada jip wisata. Nanti yang tidak layak, tidak boleh beroperasi," katanya.

Ia mengatakan Pemkab Sleman sangat prihatin dan menyesalkan atas musibah yang tidak diinginkan tersebut. "Ini sangat memprihatinkan, di tengah ramainya wisatawan Lebaran dan banyaknya peminat jip wisata Lava Tour Merapi, justru terjadi musibah yang merenggut korban jiwa," katanya.

Sri Purnomo mengatakan Pemkab Sleman sudah tidak henti-hentinya mengingatkan operator jip wisata dalam melayani wisatawan. "Kami selalu menekankan agar operator mengutamakan keselamatan, supaya mereka tidak lupa untuk selalu menjaga keselamatan dan kenyamanan wisatawan," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Mardiyanta mengatakan pihaknya bersama dengan aparat kepolisian hari ini langsung melakukan pemeriksaan terhadap kelayakan jip wisata Merapi. "Kami akan periksa satu per satu, yang tidak layak langsung kami segel dengan gembok agar tidak beroperasi," katanya.

Ia mengatakan pemeriksaan ini diperkiarakan akan berlangsung cukup lama mengingat saat ini jumlah armada jip wisata di lereng Merapi lebih dari 800 unit. "Semua akan kami periksa, dari 29 asosiasi jip wisata di lereng Merapi, terdapat lebih dari 800 kendaraaan yang akan diperiksa kelayakannya," katanya.

Seperti diberitakan, kecelakaan jip wisata tersebut terjadi pada Selasa 19 juni 2018 pukul 14.15 WIB di Dusun Tangkisan, Umbulharjo Cangkringan, Sleman. Satu unit kendaraan Jeep Willys dengan nomor polisi H-8010-AB di rute jip lava tour Merapi terperosok ke dalam jurang sedalam empat meter. Kejadian tersebut akibat jip wisata yang dikemudikan Teguh Nugraha (43) warga Kaliurang Barat rt 05/rw 18, Hargobinangun Pakem, Sleman tersebut mengalami masalah pada setir kendaraan.

Sehingga kendaraan tidak dapat dikendalikan dan kemudian terperosok ke jurang sedalam empat meter. Dalam kejadian tersebut satu korban meninggal dunia atas nama Ny Enny Fatmawati (42) warga Perum Bumi Mutiara RT 07 RW 33, Bojongkulon, Gunung Putri, Bogor.

 

Sedangkan korban luka yakni Sandhy Mas Nugroho (14) warga Cokro Tulung Klaten, Ngatmadi (54) warga Cokro Tulung Klaten, Ny Atik Rahmawati (40) warga Cokro Tulung Klaten dan Ny Sriyatun (52) warga Cokro Tulung Klaten. Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem Sleman.


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement