REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Warga Solo dalam waktu dekat bisa leluasa masuk melihat-lihat tiap sudut Loji Gandrung. Bangunan yang menyimpan nilai sejarah itu kini memang menjadi rumah dinas Wali Kota Solo, namun Pemerintah Kota sedang mengkonsep bangunan tersebut agar terbuka bagi publik.
Saat ini, Pemkot Solo terus melakukan pembenahan di berbagai sudut di Loji Gandrung termasuk menghilangkan pagar depan bangunan sehingga warga bisa melihat langsung suasana taman Loji Gandrung. Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo mengatakan ke depannya Loji Gandrung akan difungsikan sebagai museum.
“Tinggal menata sedikit lagi nanti bangunan utama Loji Gandrung kita jadikan museum, masyarakat bisa masuk,” tutur Rudyatmo pada Kamis (28/6).
Saat ini, jelas dia, Pemkot fokus melanjutkan pembangunan air mancur di depan Loji Gandrung. Dengan begitu diharapkan dapat memunculkan kembali kesan megah bangunan yang menyimpan sejarah kota Solo itu.
Untuk itu Pemkot Solo pun menggandeng konsultan ahli di bidang cagar budaya dan Tim Ahli Cagar Budaya terkait pembenahan Loji Ganrung. Rudyamo mengatakan Pemkot Solo pun berencana memasang kisah tentang Loji Gandrung mulai dari awal berdiri hingga kegiatan-kegiatan penting yang pernah berlangsung di Loji Gandrung.
Di ketahui Loji Ganrung awalnya merupakan tempat tinggal pejabat perkebunan Belanda bernama Johannes Augustinus Dezentje pada yang dibangun 1830. Rumah itu sering dijadikan tempat untuk menggelar pesta dansa di mana warga Jawa menyebut gandrungan. Sementara loji merupakan sebutan warga Jawa lantaran bangunan tersebut besar dan megah.