Sabtu 14 Jul 2018 10:50 WIB

Dieng Culture Festival 2018 Targetkan 100 Ribu Wisatawan

DCF memadukan keindahan alam dan keunikan kebudayaan dan tradisi dataran tinggi Dieng

Sejumlah warga menerbangkan balon tradisional pada rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) V di pelataran candi Arjuna kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, tahun lalu.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah warga menerbangkan balon tradisional pada rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) V di pelataran candi Arjuna kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Dieng menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan. Setiap tahunnya juga digelar ajang Dieng Culture Festival (DCF) yang selalu dipadati wisatawan. DCF memadukan keindahan alam dengan keunikan kebudayaan dan tradisi di dataran tinggi Dieng.

Dieng Culture Festival atau Festival Dieng akan menyuguhkan pertunjukan musik Jazz Atas Awan ditengah suhu yang dingin, serta ragam pertunjukan seni tradisi serta ritual khusus cukur rambut anak gembel.

Di tahun ini, DCF yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-9 akan digelar pada 3 hingga 5 Agustus 2018 dengan menargetkan kunjungan sebanyak 100 ribu wisatawan.

"Dieng Culture Festival menjadi salah satu motor penarik kunjungan wisatawan. Dieng Culture Festival memiliki daya tarik dan fenomena pariwisata yang begitu menarik," ujar Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/7).

Melalui acara ini, wisatawan diajak mengeksplorasi dataran tinggi Dieng. Serta menyaksikan ritual budaya masyarakat asli suku Tengger dalam Prosesi Ruwatan Cukur Gembel.

"Dengan eksotisnya Dieng, festival ini akan menarik kunjungan wisatawan dalam jumlah besar," ungkap Pitana.

Asisten Deputi Pemasaran I Regional II, Sumarni menjelaskan, untuk tahun ini Dieng Culture Festival juga dilengkapi dengan berbagai sajian yang bisa dinikmati wisatawan. Total ada 16 sub event yang bisa dinikmati selama tiga hari penyelenggaraan.

Seperti Festival Caping dan Bunga, Ragam Pertunjukan Seni Tradisional, juga Kongkow Budaya. Ada juga Festival Kembang Api, Festival Tumpeng, Kirab Budaya, Festival Lampion, hingga Pameran Produk Kreatif UKM dan Kuliner.

Serta Jazz di Atas Awan yang menjadi salah satu sajian utama. Tahun lalu, Jazz di Atas Awan menghadirkan musisi Anji dan Katon Bagaskara.

"Setiap tahunnya Dieng Culture Festival selalu diburu wisatawan. Banyak agen perjalanan yang membuat paket wisata Dieng Culture Festival. Penginapan pun selalu penuh. Jadi wisatawan harus bergerak cepat," ujarnya.

Kepala Bidang Pemasaran Area I Kemenpar, Wawan Gunawan menambahkan, keberlangsungan Dieng Culture Festival yang memasuki penyelenggaraan ke-9 kalinya menjadi salah satu contoh maksimalnya peran masing-masing unsur dalam stakeholder pariwisata. Dimana motor penggerak dalam DCF dilakukan komunitas Dieng Pandawa sebagai Kelompok Sadar Wisata setempat.

"Secara teknis, penyelenggaraan DCF-9 ini sangat solid. Sebab, semua unsur dilibatkan. Mereka tidak lagi melihat batas administrasi daerahnya, tapi semua penyangga kawasan Dieng dilibatkan. Kondisi ini pun semakin menambah warna warni dari event DCF-9 yang disajikan," ujar Wawan Gunawan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement