Senin 16 Jul 2018 06:24 WIB

Sail Indonesia Moyo Tambora Bangun Literasi Alam

Sail Indonesia Moyo Tambora digelar Agustus dan September mendatang.

Rep: Idealisa Masyafarina/ Red: Yudha Manggala P Putra
Dua kapal legendaris, Bima Suci dan Dewa Ruci hadir meramaikan Sail Sabang.
Foto: Republika/Irfan Junaidi
Dua kapal legendaris, Bima Suci dan Dewa Ruci hadir meramaikan Sail Sabang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nusa Tenggara Barat (NTB) siap melaksanakan Sail Indonesia Moyo Tambora, Bulan Pesona Lombok-Sumbawa dan Festival Pesona Moyo 2018 pada Agustus dan September mendatang. Acara yang akan diikuti sekitar 42 negara dari seluruh dunia ini tidak hanya memperkenalkan pariwisata NTB, namun juga potensi alamnya.

Menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agus Purwoto, kegiatan Sail di NTB ini sangat menarik karena salah satunya terdapat Gunung Tambora yang pernah meletus dan dampaknya mendunia.

"Selain memperkenalkan wisata kita, salah satunya mengingatkan bahwa secara literasi kita kurang," ujar Agus saat ditemui dalam peluncuran Sail Indonesia Moyo Tambora, Bulan Pesona Lombok-Sumbawa dan Festival Pesona Moyo 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Ahad (15/7).

Gunung Tambora pernah menjadi catatan dunia saat meletus pada 1815 karena  sampai mengubah iklim di Eropa. Agus menjelaskan, iklim di Indonesia dengan adanya ring of fire harus diperhitungkan. Dan dampak dari situ secara literasi masih belum ditindaklanjuti.