Ahad 15 Jul 2018 22:08 WIB

Seribuan Wisatawan Padati Puncak Festival Perahu Naga 2018

Masyarakat serta beberapa wisatawan mancanegara hadir menyaksikan festival

. Seorang pemandu terus memberi semangat anggota timnya untuk memukul bedug pada lomba perahu naga dalam Festival Erau Adat Pelas Benua Etam.
Foto: ANTARA/Amirullah
. Seorang pemandu terus memberi semangat anggota timnya untuk memukul bedug pada lomba perahu naga dalam Festival Erau Adat Pelas Benua Etam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL, DIY -- Sekitar 1.000 warga Bantul antusias menyaksikan puncak perhelatan "Festival Perahu Naga 2018" yang berlangsung di Laguna Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul. Tepatnya di Muara Sungai Opak tempat festival digelar, Ahad (15/7).

Festival ini menyuguhkan lomba adu cepat puluhan perahu naga dari 23 tim di pulau Jawa dan luar Jawa yang dikombinasi dengan perpaduan seni budaya sehingga menjadi salah satu daya tarik yang menarik minat wisatawan.

Acara juga semakin menarik dengan parade perahu hias berwarna-warni. Dengan hiasan bendera dan aksesoris menarik lainnya, menambah kemeriahan Laguna Pantai Depok yang memang menjadi salah satu destinasi wisata di Bantul, Yogyakarta.

Masyarakat dari berbagai daerah di Yogyakarta serta beberapa wisatawan mancanegara hadir menyaksikan festival yang berlangsung sejak Sabtu (14/7) kemarin.

Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu agenda yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten untuk dapat lebih memasyarakatkan olahraga dayung. Sehingga olahraga ini dapat semakin berkembang dan menjadi cabang olahraga andalan di Kabupaten Bantul serta Yogyakarta pada umumnya.

"Festival ini juga menghadirkan parade perahu hias yang memadukan seni budaya dan olahraga," ujar Abdul Halim.

Dalam penyelenggaraannya festival ini secara aktif melibatkan masyarakat dan berbagai komunitas seni. Sehingga dapat menjadi momentum bagi generasi penerus untuk mengingat tradisi bangsa sebagai bangsa bahari dan menanamkan rasa kebhinekaan.

Kegiatan yang sudah berjalan sejak delapan tahun lalu ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata DIY bersama Pemerintah Kabupaten Bantul, Pengurus Cabang Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) DIY, komunitas Jogjakarta Chinese Art and Culture Center (JCACC), Pokdarwis Laguna Depok, dan didukung Kementerian Pariwisata.

"Event ini harus dapat terus digelar dan ditingkatkan kualitasnya. Dan yang terpenting bisa menjadi pilihan agenda wisata di Bantul dan Yogyakarta," ujar Abdul Hadi.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemda DIY, Sulistyo yang mewakili Wakil Gubernur DIY menambahkan, Yogyakarta merefleksikan pariwisata Indonesia yang memiliki potensi luar biasa dengan kesenian, kuliner, budaya, alam serta berbagai cenderamata yang menarik.

"Semua itu menjadi potensi unggulan. Dan kegiatan ini menjadi wujud dalam kegiatan melestarikan sumber daya alam dan nilai-nilai budaya di masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan mendukung kegiatan ini dalam upaya menggali potensi wisata di kawasan Laguna Pantai Depok, Kabupaten Bantul. Untuk kemudian dikemas menjadi atraksi wisata yang menarik.

"Sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan mancanegara yang tahun ini ditargetkan mencapai 17 juta dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara," ujar Pitana.

Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung peningkatan peran komunitas dan masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan DIY.

"Meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah dan merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar Pitana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement