Selasa 17 Jul 2018 06:33 WIB

Letusan Gunung Kilauea Munculkan Wisata Tur Lava

Erupsi Gunung Kilauea menjadikannya terlama sepanjang sejarah dekade Hawaii.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Foto dari udara memperliharkan aliran lava memasuki Teluk Kapoho, Hawaii, AS.
Foto: EPA
Foto dari udara memperliharkan aliran lava memasuki Teluk Kapoho, Hawaii, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, HONOLULU -- Melihat keindahan lava adalah bisnis baru yang dijalankan di wilayah bencana tepatnya di Gunung Kilauea, Hawaii. Lava yang awalnya identik dengan kesan panas dan mengerikan perlahan diubah citranya lewat tur khusus menggunakan helikopter dan kapal.

Gunung Kilauea di Hawai adalah tumpuan hidup masyarakat sekitar. Salah satunya bagi Shane Turpin yang menjalankan bisnis tur lava menggunakan kapal. Wisatawan diajak melihat keindahan lava yang mengalir ke Samudra Pasifik di kejauhan.

Namun kondisi berbalik 180 derajat ketika erupsi terjadi pada 3 Mei lalu. Dermaga tempat kapalnya bersandar di Scenic Kapoho Bay lenyap disapu lava bersama ratusan rumah penduduk di sekitarnya.

Hingga saat ini, aktivitas gunung belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda sementara penduduk masih mengungsi dan kehilangan mata pencaharian. Akan tetapi, di Big Island muncul tur lava baru menggunakan helikopter dan kapal. Operator tur seperti Turpin mencoba mengemas wisata agar turis menikmati keindahan lava sekaligus menunjukkan empati kepada warga lokal yang kehilangan rumahnya akibat erupsi.

photo
Lava yang terbakar meluber ke jalanan di kawasan Leilani Estates dekat Pahoa. Warga Hawaii percaya lava sebagai persembahan bagi Dewi Volkano.

Tur menggunakan kapal dibanderol seharga 220 dolar AS per orang. Selain Turpin, ada dua operator lain yang menjalankan bisnis serupa. Selain itu, setidaknya ada enam operator lain yang menawarkan tur lava dengan mengendarai helikopter. Untuk bisa menikmati tur yang seru tapi menegangkan ini, setiap penumpang dikenai biaya 300 dolar AS.

Para turis yang dibawa dengan helikopter akan melihat lava dari ketinggian 55 meter. Para wisatawan juga akan diajak melihat bekas jalur erupsi yang meratakan 650 unit rumah penduduk.

Sebenarnya penduduk setempat mengaku cukup terganggu dengan suara helikopter yang lalu lalang dan membuat mereka merasa trauma. Namun di sisi lain mereka juga bersyukur atas berputarnya kembali roda ekonomi masyarakat berkat bisnis tersebut.

"Enam helikopter berputar-putar sepanjang hari sejak pagi. Tapi di saat yang bersamaan tur itu membawa keuntungan ekonomi bagi penduduk lokal," kata warga setempat bernama Rob Guzman kepada Reuters. Ia saat ini menjalankan penginapan yang biasa dimanfaatkan oleh para turis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement