Sabtu 04 Aug 2018 20:50 WIB

Padatnya Dieng Culture Festival di Tengah Dingin Ekstrem

Suhu di lokasi Dieng Culture Festival mencapai 9 derajat celcius.

Rep: Hazliansyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Embun beku menyelimuti lokasi Dieng Culture Fetsival 2018 di kawasan Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (4/8).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Embun beku menyelimuti lokasi Dieng Culture Fetsival 2018 di kawasan Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Ajang Dieng Culture Festival (DCF) 2018 memasuki penyelenggaraan hari kedua, Sabtu (4/8). Sejak sore, ribuan wisatawan bersama masyarakat silih berganti memadati area pelaksanaan kegiatan di sekitar Candi Arjuna, kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Suasana semakin ramai di sekitar panggung utama yang akan menyuguhkan berbagai pertunjukan. Mulai dari seni tradisional, penampilan musisi ternama yang masih dirahasiakan, hingga puncaknya pelepasan lampion warna-warni pada pukul 22.00 WIB nanti. Udara dingin khas Negeri di Atas Awan, sebutan untuk kawasan wisata Dieng, seolah tak menyurutkan wisatawan dari berbagai daerah tanah air untuk datang.

Bahkan tidak sedikit dari mereka yang justru menantikan suhu dingin di Dieng. Saat Republika.co.id tiba pada Sabtu (4/8) pagi tadi, suhu di Dieng mencapai 10 derajat. Saat berita ini ditulis, suhu tercatat sudah mencapai 9 derajat.

Niswanto, petugas camping ground atau area kemah wisatawan di DCF 2018 mengatakan, pada Jumat (3/8) malam kemarin suhu di lokasi mencapai minus 1 derajat.

"Air yang saya simpan di gelas bekas mi instan tadinya air biasa. Saya sengaja taruh di luar dan paginya jadi gumpalan es," ujar Niswanto seraya menunjukkan foto air yang membeku.

Ia memperkirakan air tersebut membeku pada dinihari. Banyak wisatawan yang juga melakukan hal serupa. "Saat ini memang suhu tertinggi di Dieng," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Yuniarti, wisatawan yang sengaja memilih membangun tenda di camping ground ketimbang menginap di homestay atau hotel sekitar. Ia ingin menantikan fenomena suhu rendah yang membuat gumpalan es di Dieng atau yang juga disebut Bun Upas.

"Saya sengaja memilih buka tenda sama suami untuk menikmati suasananya dan memang menyenangkan," kata dia.

Panitia DCF 2018 yang diinisiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa sendiri menempatkan beberapa titik api unggun yang bisa dimanfaatkan wisatawan untuk menghangatkan tubuh. Lebih dari tujuh titik api unggun tersebar di sekitar area panggung utama DCF 2018.

Puncak pelaksanaan DCF 2018 sendiri akan berlangsung pada esok pagi, Ahad (5/8) dengan ritual pemotongan rambut anak gimbal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement