Rabu 29 Aug 2018 09:29 WIB

Pantai Ora, Permata di Ujung Pulau Seram

Di bulan tertentu, air laut Pantai Ora bisa begitu jernih hingga dinamai tado licin.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Suasana di Pantai Ora, Maluku Tengah.
Foto: Republika/Christiyaningsih
Suasana di Pantai Ora, Maluku Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU TENGAH -- Liburan ke pantai sambil bermain air dan mandi sinar matahari sungguh sebuah ide yang mengasyikkan. Bagi Anda yang punya rencana berlibur ke bagian timur Indonesia tak ada salahnya memasukkan Pantai Ora dalam daftar destinasi. Pantai ini terletak di ujung utara Pulau Seram tepatnya di Saleman, Maluku Tengah.

Tak perlu jauh-jauh pergi ke Maladewa alias Maldives untuk menikmati indahnya cottage di atas pantai. Di Ora kita juga dapat menemui pemandangan serupa. Jernihnya air laut yang berpadu dengan latar belakang perbukitan membuat siapapun yang datang langsung jatuh hati pada pantai ini.

Acha, salah satu pengelola penginapan di Saleman menuturkan waktu yang tepat untuk berkunjung yakni pada Maret hingga Agustus. Mengapa? Ternyata hal itu berkaitan dengan kuat tidaknya arus laut. "Mulai Maret sampai Agustus arus laut sedang lemah. Suasana bawah laut cocok bagi wisatawan yang ingin snorkeling karena airnya sangat jernih," ungkap Acha.

Masa-masa di mana air laut sangat jernih itu oleh penduduk setempat disebut dengan tado licin. Artinya, air laut yang sejernih gelas. Sebaliknya, waktu yang kurang baik untuk bertandang ke Pantai Ora adalah pada September hingga Desember. "Air laut keruh karena arus sedang kuat sehingga pemandangan bawah laut kurang bagus ketika snorkeling," terang wanita asal Ambon tersebut.

photo
Suasana penginapan di Pantai Ora, Maluku Tengah.

Selain Pantai Ora, di sekitarnya terdapat beberapa titik yang cantik dan sayang jika dilewatkan. Di antaranya adalah Air Belanda, Tebing Batu, dan Pulau Tujuh. Di Pulau Tujuh, wisawatan bisa melakukan snorkeling. Sementara di Tebing Batu dan Air Belanda, kita disuguhi pemandangan pantai bertebing putih ala film The Beach yang dibintangi Leonardo Di Caprio. Wah, menarik bukan? Tak perlu  terbang hingga ke Thailand karena di Pantai Ora semua tersedia.

Jalan Menuju Ora

Untuk mencapai Pantai Ora, dari Bandara Pattimura kita bisa menuju ke Pelabuhan Tulehu menggunakan mobil. Di pelabuhan, ada kapal cepat yang menuju Amahai dengan tarif sekitar Rp 125 ribu per orang. Sesampainya di Amahai, ada mobil-mobil yang bisa disewa hingga ke Saleman. Umumnya penyewa dikenai tarif Rp 600 ribu per mobil.

Total waktu yang dibutuhkan dari Bandara Pattimura hingga Saleman sekitar empat sampai lima jam. Alternatif lain menuju Saleman dari bandara adalah menyeberang menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Feri Hunimua di Liang. Nantinya, kapal feri merapat di Masohi dan kita masih melanjutkan perjalanan darat menuju Saleman.

Kendati ongkos perjalanan menggunakan feri lebih murah, namun lama perjalanan bisa mencapai dua kali lipat. Jadi, tentukan akomodasi berdasarkan anggaran masing-masing, ya.

photo
Suasana di Pantai Ora, Maluku Tengah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement