Sabtu 01 Sep 2018 13:10 WIB

Yang Ditanya Pemula Saat Pelesir Kapal Pesiar

Wisatawan pemula umumnya memilih perjalanan tidak terlalu jauh dan waktunya pendek.

Kapal pesiar asing memasuki perairan Indonesia di sekitar Benoa, Bali, Rabu (28/2).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Kapal pesiar asing memasuki perairan Indonesia di sekitar Benoa, Bali, Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mereka yang baru kali pertama berwisata menggunakan kapal pesiar umumnya akan bertanya sejumlah hal pada pihak penyelenggara perjalanan. Apa saja?

General Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, perwakilan Royal Caribbean Internasional di Indonesia, Ivan Soetikno mengatakan pertanyaan utama para pemula adalah masalah harga, destinasi wisata dan soal makanan dan minuman di dalam kapal gratis atau tidak. Selain itu, pertanyaan seputar guncangan di kapal bisa membuat mabuk laut.

"Kami menawarkan cruise experience. Kami tidak ingin kapal terlalu cepat, semakin cepat kapal dia makin mudah bumping, guncangan akan semakin terasa. Kalau kami maksimal hanya 15 knot atau 20 Km/jam," kata Ivan, Selasa (28/8).

Rute perjalanan sekitar Singapura atau Malaysia yang tidak melalui laut lepas ditambah ukuran kapal yang besar, guncangan relatif tidak terasa. Sebelum berangkat, calon penumpang biasanya mendapatkan pembekalan termasuk peralatan yang tidak dan boleh mereka bawa. Bagi mereka yang tingkat sensitivitasnya berbeda dari kebanyakan orang, akan disediakan peralatan khusus di medical center dalam kapal.

"Di kapal ada medical center. Biasanya yang sensitif itu ada tiga cara, pakai gelang karet, magnetic ring atau magnet yang ditaruh di belakang kuping, karena keseimbangan orang ada di belakang kuping. Mereka bisa bawa sendiri atau beli di kapal, atau mereka minum obat," ujar Ivan.

Wisatawan pemula umumnya memilih perjalanan tidak terlalu jauh dan waktunya biasanya pendek, tiga-lima malam maksimum. "(Untuk Royal Caribbean) yang terdekat dari Singapura, Karibia. Karena lebih dekat ke Singapura dari letak geografisnya, kapalnya dari Singapura. Dari Singapura, kapalnya akan ke Malaysia dan Phuket, Thailand. Kalau tiga malam dia hanya ke Malaysia saja. Contohnya, dari Singapura ke Pineng atau Singapura ke Kuala Lumpur lalu kembali ke Singapura," ujar Ivan.

Untuk yang memilih empat malam, rute yang bisa dipilih yakni Singapura-Phineng/Kuala Lumpur-Phuket, Thailand-Singapura. Sementara untuk yang lima malam,  Singapura-Malaysia (dua kali, Langkawi, Pineng/Kuala Lumpur)-Phuket- Singapura.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement