REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai Asian Games, Kementerian Pariwisata menjadikan acara Pertemuan Tahunan Dewan Gubernur International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) atau IMF-World Bank Annual Meeting (IMF-WB AM) 2018 untuk promosi dan menjaring wisatawan mancanegara. Pertemuan IMF-World Bank dinilai memiliki kekuatan besar dalam sisi promosi dan marketing bagi pariwisata Indonesia.
Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) telah menetapkan 60 paket yang akan ditawarkan kepada anggota delegasi IMF-WB AM. Pertemuan IMF-World Bank akan berlangsung pada 8 hingga 14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali, dan dihadiri sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara anggota AM-IMF.
"Dari sisi promosi, sama seperti Asian Games, IMF-World Bank juga akan mendapat media exposure yang tinggi karena akan dihadiri para endorser tingkat dunia dan akan menjadi perhatian dunia internasional," ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II, Vinsensius Jemadu, Rabu (5/9).
Sementara dari sisi marketing, event tersebut berpotensi mendatangkan wisatawan mancanegara dan devisa dalam jumlah yang besar. Di mana tahun ini pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 17 juta.
Guna mencapai tujuan tersebut, Kemenpar telah melakukan promosi pariwisata Indonesia dan memfasilitasi penjualan paket wisata oleh travel agent atau tour operator (TA/TO) kepada delegasi pada spring meeting IMF-WB di Washington.
Kemenpar jelas Vinsen, bersama Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) dan instansi terkait lainnya telah membuat paket-paket perjalanan yang bisa dipilih para delegasi IMF-WB. Total ada 60 paket perjalanan di tujuh destinasi.
Yaitu Bali, Lombok, Yogyakarta, Banyuwangi, Toba, Tana Toraja dan Komodo-Flores & Sumba.
"Paket wisata Bali adalah yang terbesar, dengan total ada 33 paket wisata. Terdiri dari One Day Trip, 2 hari 1 malam dan 5 hari 4 malam," kata Vinsen.
Sementara, Kabid Pemasaran Pasar Amerika pada Pemasaran Regional II, Yulia, mengatakan, dari hasil promosi yang dilakukan pada spring meeting di Washington lalu, banyak anggota delegasi yang menyatakan tertarik untuk berwisata.
"Dari kuesioner yang kita keluarkan mengenai tur, lebih dari 50 persen menyatakan ingin. Dan terbanyak destinasi tujuan mereka adalah Bali dan Lombok," ujar Yulia.
Saat ini penawaran paket-paket wisata yang dijalankan para travel agent dan tour operator telah dipasarkan. Salah satunya di website Indonesia.Travel serta juga akan dipromosikan di laman resmi IMF-WB.
"Paket-paket itu nantinya juga akan dijual di counter di 21 official hotel IMF-World Bank," ujar Yulia.
Menurutnya penjualan paket akan mulai meningkat pada dua pekan jelang pelaksanaan IMF-WB AM.