Ahad 30 Sep 2018 20:17 WIB

Berwisata Sejarah ke Pendopo Kota Bandung

Kunjungan wisatawan ke Pendopo Kota Bandung disebut selalu meningkat.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengumumkan adawanya Wisata Pendopo selama liburan akhir tahun ini, Sabtu (24/12).
Foto: bandung.go.id
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengumumkan adawanya Wisata Pendopo selama liburan akhir tahun ini, Sabtu (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pendopo Kota Bandung yang terletak di depan Alun-alun Bandung, menjadi saksi perkembangan Kota Kembang dari masa ke masa. Tak heran, ketertarikan warga Bandung maupun orang yang datang dari luar kota untuk melakukan Wisata Sejarah di Pendopo Kota Bandung tiap tahun semakin meningkat.

Pengelola Pendopo Kota Bandung, Agam, Ahad (30/9), menjelaskan tiap tahunnya selalu ada perbaikan di dalam Pendopo. Beberapa minggu lalu, dibuat taman khusus untuk barbeque bagi keluarga wali Kota yang lokasinya dekat dengan rumah kaca di Pendopo.

Sementara sekarang, tengah dibangun mushala untuk memudahkan pengunjung dan pegawai Pendopo yang ingin beribadah. "Ini lagi buat mushala untuk kenyamanan pengunjung. Agar memudahkan pengunjung yang ingin beribadah," kata Agam selaku pengelola saat ditemui di Pendopo.

Pengunjung yang datang ke Pendopo hanya boleh melihat-lihat bagian depan saja. Sebab bagian belakang Pendopo sudah termasuk area pribadi Wali Kota Bandung. Pendopo memang rumah dinas bagi Wali Kota Bandung.

Peninggalan sejarah yang masih bisa dilihat di Pendopo adalah Lonceng VOC. Agam menjelaskan bahwa pada zaman dahulu lonceng tersebut digunakan untuk kegiatan upacara.

Selain dibuka untuk umum kini Pendopo bisa dipakai untuk acara-acara tertentu. Jika ingin mengajukan permohonan izin, bisa ditujukan pada bagian umum Kota Bandung.

"Menurut saya bagus sekali wisata sejarah di Pendopo ini. Selain kita jadi tahu bagian dalam Pendopo kayak gimana, suasananya juga sejuk untuk jalan-jalan," kata Aldo, salah satu pengunjung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement