REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selandia Baru adalah salah satu destinasi liburan yang menarik untuk dikunjungi para pencinta alam. Tertarik berkunjung ke sana?
Tourism New Zealand Regional Manager South and South East Asia Steven Dixon mengungkapkan waktu terbaik untuk menyambangi Negeri Kiwi. "Setiap saat sebenarnya oke, tapi Maret sampai Oktober bagus. Anda bisa melihat daun berubah warna pada musim gugur, musim dingin pada Juli-Agustus, musim semi pada Agustus-Oktober," tutur Tourism New Zealand Regional Manager South and South East Asia Steven Dixon di Jakarta, Selasa (12/11).
Soal dana, dia mengatakan semua tergantung dari si pelancong. Ada banyak pilihan untuk mereka yang hemat atau bebas menggelontorkan uang.
Salah satu daya tarik Selandia Baru, kata Steven, adalah variasi keindahan alam yang letaknya tak berjauhan. Dari hutan hingga pantai bisa ditempuh dalam waktu singkat.
"Kalau bisa saya sarankan, kunjungi kedua pulau besar saat ke Selandia Baru karena punya lanskap yang berbeda," ujar dia mengenai rekomendasi tempat untuk turis yang pertama kali menjejakkan kaki ke Negeri Kiwi.
Jumlah turis Indonesia terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Namun, jumlahnya belum sebanyak turis dari Australia, Cina dan Amerika Serikat yang menempati posisi tiga teratas.
"(Urutan Indonesia) Ada di Top 15, tapi pertumbuhannya cepat," kata Steven.
Jumlah pengunjung Indonesia telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Pada akhir September 2018, terdapat total 26.416 kedatangan dari Indonesia.
"Sekitar 18 ribu datang untuk berlibur," kata dia
Ia pun meyakinkan para wisatawan Muslim bahwa semakin banyak fasilitas ramah Muslim di Selandia Baru, seperti tempat ibadah dan restoran bersertifikasi halal.
Riset Tourism New Zealand menunjukkan bahwa sebagian besar orang Indonesia yang mempertimbangkan liburan ke Selandia Baru berusia antara 25 hingga 54 tahun. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan 10 hari untuk berlibur di sana.