REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desain Pusat Cenderamata sebagai bagian dari desain arsitektur nusantara dapat memperkuat karakter destinasi pariwisata Indonesia yang memiliki keunggulan dalam hal kearifan lokal di masing-masing daerah.
"Desain pusat cenderamata pariwisata ini bagian dari arsitektur nusantara yang dapat memperkuat karakter destinasi pariwisata di 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang dikembangkan sebagai Bali Baru," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pada acara malam penganugerahan Sayembara Desain Pusat Cenderama Pariwisata 2018, beberapa waktu lalu.
Menpar mengatakan upaya memperkuat karakter destinasi pariwisata di masing-masing daerah tujuan wisata di Tanah Air menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja ke daerah berkali-kali mengamanatkan masalah arsitektur nusantara tersebut," kata Menpar Arief Yahya.
Menpar melanjutkan, pada kunjungan kerja ke Sumatra Barat (Sumbar) pada awal Februari 2018 lalu, Presiden Jokowi mencanangkan revitalisasi 1000 Rumah Gadang di Kabupaten Solok Selatan, Sumbar. Sebagai upaya menjaga dan meningkatkan kecintaan pada arsitektur nusantara, khususunya khas Sumbar.
Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto mengatakan, sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018 diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan PT Propan Raya serta didukung oleh BRI dengan total hadiah sebesar Rp 1 miliar.
Sayembara desain ini telah dilaksanakan sebanyak lima kali. Untuk sayembara pertama murni diselenggarakan PT Propan Raya, selanjutnya merupakan hasil kolaborasi antara PT Propan Raya, Kemenpar, dan Bekraf.
"Kelima sayembara itu meliputi Sayembara Desain Rumah Budaya Nusantara (2013), Sayembara Desain Desa Wisata Nusantara (2014), Sayembara Desain Bandar Udara Nusantara (2015), Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016), Sayembara Desain Restoran Nusantara (2017), dan tahun 2018 sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata " kata Yuwono.
Dalam sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018 diikuti sebanyak 366 karya terbagi dalam 10 DPP dengan jumlah tim sebanyak 285. Dari total karya yang masuk terdiri atas Danau Toba (Sumatera Utara) 50 karya, Tanjung Kelayang (Bangka Belitung) 27 karya, Tanjung Lesung (Banten) 23 karya, Kepulauan Seribu dan Kota Tua (Jakarta) 30 karya, Borobudur (Jawa Tengah) 51 karya, Bromo-Tengger- Semeru (jawa Timur) 35 karya, Mandalika (Lombok, NTB) 37 karya, Labuan Bajo (Flores, NTT) 48 karya, Wakatobi (Sulawesi Tenggara) 37 karya, serta Morotai (Maluku) 28 karya.
Dari 366 karya yang masuk tersebut, para Dewan Juri menetapkan pemenang untuk masing-masing DPP. Dewan Juri yang menilai terdiri dari Yori Antar (Profesional Arsitek Indonesia) Endy Subijono (Profesional Arsitek Indonesia), Lea Aziz (Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia), Anneke Prasyanti (Ketua Tim Percepatan Pembangunan Desa Wisata), dan Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif).
Berikut daftar para juara Sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018:
Juara Umum: Wakatobi
Ketua: Aditya Tri Suwito
Anggota: Pramudya Ridho Pambudi
Pemenang Utama:
1. Danau Toba(Sumatera Utara) PARTUNGKOAN TOBA
2. Tanjung Kelayang (Bangka Belitung) PERENGGAN KHAGESWARA
3. Tanjung Lesung (Banten) IMAH KRIYA
4. Kepulauan Seribu & Kota Tua ATAP TOEA JAKARTA
5. Borobudur (Jawa Tengah) WATU JEJER
6. Bromo - Tengger - Semeru (Jawa Timur) WATU MURUP
7. Mandalika (Lombok, NTB) BE.LA.JU
8. Labuan Bajo (Flores, NTT) THE DRAGON TAIL
9. Wakatobi (Sulawesi Tenggara) TITIAN D'LAO
10. Morotai (Maluku Utara) LABUANG BAILEO