Ahad 16 Dec 2018 18:02 WIB

Virgin Siap Luncurkan Penerbangan Komersial ke Ruang Angkasa

Branson memperkirakan bisa mulai terbang ke ruang angkasa enam bulan ke depan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Founder Virgin Group, Sir Richard Branson
Foto: PA-EFE/LUCA ZENNARO
Founder Virgin Group, Sir Richard Branson

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Setelah penerbangan uji ruang Virgin Galactic yang sukses, pendiri perusahaan Richard Branson menantikan masa depan. Dia merencanakan perjalanan akan dilakukan lebih cepat dari jadwal.

Laporan CBS News menyatakan, Branson memperkirakan akan dapat melakukan penerbangan ruang angkasa pertamanya dalam enam bulan ke depan. Keputusan itu ditetapkan setelah perusahaannya, Virgin Galactic, menyelesaikan uji terbang ke tepi angkasa pada hari Kamis (13/12).

Pesawat roket, SpaceShipTwo, direncanakan mencapai ketinggian 50 mil saat uji coba. Namun, pesawat itu dapat melampaui tujuannya dengan mencapai ketinggian 51,4 mil selama uji terbang. Meskipun pengukuran untuk tepi ruang ini masih diperdebatkan, banyak pihak berwenang menganggapnya sebagai jarak sebenarnya antara ruang dan atmosfer Bumi.

"Hari ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat luar angkasa berkru, dibangun untuk membawa penumpang pribadi, mencapai ruang angkasa," kata Branson dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Travel and Leisure, Ahad (16/12).

Setelah beberapa penerbangan uji coba lagi, perusahaan berencana untuk pindah dari Gurun Mojave ke situs lain di New Mexico. Dengan perpindahan itu Branson mengharapkan untuk mengambil penerbangan pertamanya.

“Saya ingin pergi,” kata Branson mengungkapkan keinginannya. Setelah Branson terbang, perusahaan akan mulai mengirim astronot.

SpaceShipTwo akhirnya akan dibuka untuk penerbangan komersial ke luar angkasa. Pesawat itu dapat menampung hingga enam penumpang ditambah dua pilot. Tiket untuk penerbangan saat ini bernilai 250 ribu dolar AS per karcis.

“Ini sangat mirip dengan tahun 1920 dengan penerbangan komersial melintasi Atlantik. Biayanya harga yang sangat mirip dengan apa yang kita habiskan hari ini untuk menempatkan orang ke luar angkasa," ujar Branson menanggapi biaya tiket yang mahal.

Branson menjelaskan, selama bertahun-tahun, harga menyeberangi Atlantik terus turun dan hal ini akan berlaku sama dengan pesawat luar angkasa. Dengan harga yang lebih terjangkau nantinya, masyarakat luas akan lebih mudah menjangkaunya.

"Saya benar-benar berharap banyak orang yang menonton program Anda suatu hari nanti akan dapat pergi ke ruang angkasa,” kata Branson.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement