Ahad 06 Jan 2019 10:34 WIB

Bantul akan Tata Kawasan Pantai Selatan

Pedagang akan dipindahkan ke lokasi sesuai peruntukannya.

Pengunjung berada di kawasan Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Antara
Pengunjung berada di kawasan Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada awal 2019 mulai menyiapkan penataan kawasan wisata pantai selatan agar semakin menarik wisatawan. "Kita akan melakukan evaluasi terkait dengan sektor pariwisata dan kemarin sudah koordinasi dengan lintas sektoral terkait dengan rencana penataan kawasan pantai selatan," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Ahad (6/1).

Menurut dia, berdasarkan perkembangan terakhir yang ada di kawasan pantai selatan, terutama di wilayah Pantai Parangtritis masih banyak pedagang atau penyedia jasa wisata yang relatif tidak tertib. Penataan yang dilakukan terkait parkir dan pengelolaan sampah akanmelibatkan instansi terkait agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

"Kemarin kita sudah koordinasi baik dengan kepolisian juga Dishub, pengampu parkir, Satpol PP dan masyarakat kita ajak komunikasi bagaimana ciptakan objek wisata di Bantul khususnya Parangtritis ini agar bisa kita tata secara baik," katanya.

Menurut dia, upaya penataan kawasan wisata pantai selatan akan diupayakan pada 2019, karena tahun ini ada beberapa target Dinas Pariwisata meningkatkan pelayanan kepada wisatawan. "Dalam perda kita juga diminta membantu pemasukan pendapatan daerah dari objek wisata, sehingga kita perlu meningkatkan daya tarik wisata agar wisatawan lebih banyak datang ke Bantul dengan menikmati wisata secara lebih baik lagi," katanya.

Ia juga mengatakan, pedagang yang ada di selatan jalan Pantai Parangtritis akan dipindahkan ke lokasi yang sesuai peruntukannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement